Pemerintah Optimalkan Penggunaan Bahan Bangunan Ramah Lingkungan di Proyek IKN
Kementerian PUPR berkewajiban untuk mendorong implementasi prinsip-prinsip konstruksi keberlanjutan, melalui rantai pasok hijau.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur mayoritas akan dipenuhi area hijau, di mana pembangunannya pun dioptimalkan menggunakan bahan bangunan yang ramah lingkungan.
Satu di antaranya menggunakan semen ramah lingkungan di berbagai proyek infrastruktur IKN.
Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Mohammad Zainal Fatah mengatakan, pembangunan IKN merupakan kerja besar pemerintah untuk memastikan bahwa bangsa Indonesia memiliki cita-cita yang harus diselesaikan.
Sebagai pembina jasa konstruksi, Kementerian PUPR berkewajiban untuk mendorong implementasi prinsip-prinsip konstruksi keberlanjutan, melalui rantai pasok hijau yang utamanya menggunakan produk-produk lokal, produk-produk unggulan, dan produk-produk ramah lingkungan.
Baca juga: Pembangunan Gedung Mabes TNI dan Mabes Polri di IKN Akan Dimulai 2035
"Untuk optimalisasi penggunaan semen ramah lingkungan (Non-OPC), kami tidak mungkin bekerja sendirian, perlu kolaborasi dengan banyak pihak termasuk produsen bahan bangunan seperti SIG, kontraktor, maupun pengguna jasa dalam hal ini satuan kerja, atau sektor swasta yang melakukan investasi khususnya di IKN,” ucap Zainal dikutip dari Kontan, Sabtu (1/6/2024).
Dalam memenuhi hal tersebut, PT Semen Indonesia (SIG) dan PT Bina Karya bekerja sama dalam penyediaan solusi bahan bangunan untuk proyek pembangunan IKN, yakni penggunakaan green cement.
Green Cement dalam proses produksinya menghasilkan emisi gas rumah kaca (emisi karbon) yang lebih rendah dibandingkan semen konvensional (OPC), namun tetap memberikan kinerja setara di kelas peruntukannya.
Green cement dari SIG sejauh ini telah menghasilkan penurunan emisi karbon sampai dengan 38 persen per ton semen lebih rendah dibandingkan OPC.
Tak hanya untuk pasokan green cement, kerja sama antara SIG dan Bina Karya ini juga mencakup pemanfaatan aset dan sumber daya pendukung kegiatan bisnis di IKN dan daerah mitra yang dikelola oleh kedua belah pihak, serta potensi kerja sama lainnya.
Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan penandatanganan kerja sama ini mewakili dua proyek besar yaitu IKN yang menjadi simbol komitmen negara menuju net zero emission, dan komitmen Kementerian BUMN yang mendorong seluruh BUMN di sektornya masing-masing untuk melakukan carbon mapping dan carbon reduction yang terukur.
"Dalam konteks penurunan karbon nasional, kita ingin ada upaya dalam proses produksi semen yang sedemikian rupa bisa menghasilkan kekuatan dari sisi kualitas dan mampu menurunkan jejak karbon," tutur Kartika. (Vina Elvira/Kontan)
Artikel ini sudah tayang di Kontan dengan judul Semen Indonesia dan Bina Karya Kerja Sama Sediakan Green Cement untuk Proyek IKN