Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Cegah Manipulasi Harga, Aplikasi Ride Hailing Ini Bebaskan Driver dan Penumpang Tentukan Tarif

saat ini jaringan ride hailing inDrive berada di 70 kota di Indonesia yang tersebar di 5 pulau termasuk Jawa dan Sumatera.

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
zoom-in Cegah Manipulasi Harga, Aplikasi Ride Hailing Ini Bebaskan Driver dan Penumpang Tentukan Tarif
Choirul Arifin/Tribunnews.com
Press screening film dokumenter inDrive di Kemang, Jakarta Selatan. 

InDrive lahir di kota kecil paling dingin di dunia, Yakutsk, Rusia. Ide mendirikan aplikasi ini dilatarbelakangi oleh tarif taksi yang melonjak tajam, yang diduga merupakan praktik kartel harga.

Baca juga: Ikut Lomba GoyangGacor Buatan Konten Kreator TikTok, Driver Gojek Menang Motor

Aplikasi ini didirikan oleh Arsen Tomsky bersama beberapa temannya dengan keinginan saling membantu kebutuhan transportasi berbasis komunitas.

Ketika di grup percakapan tersebut ada yang menulis butuh kendaraan menuju tujuan tertentu, lalu ada pemilik mobil yang kemudian meresponnya dan menawarkan tarif antaran dan mereka yang membutuhkan bisa menawar tarif yang ditawarkan.

Aplikasi ini kemudian makin membesar seiring dengan pertumbuhan komunitas penggunanya, lalu layanan ini berkembang ke kota kota lain di Rusia.

Ekspansi pertama inDrive dibuka di Kazakhstan lalu berkembang ke negara-negara di Amerika Latin, diawali di Saltilio, hingga meluas ke Asia Tengah dan Asia Tenggara.

"InDrive fokus menggarap pasar ke negara-negara sedang berkembang. Saat ini InDrive menguasai pasar transportasi online di kota kota di Amerika Latin seperti Sao Paulo, Rio De Janeiro dan lain-lain," kata Pavit Nanda Anand - APAC Communication Lead, inDrive.

Total, layanan ini ada di 700an kota di 46 negara.

Berita Rekomendasi

Screening film dokumenter inDrive yang diputar di depan awak media menceritakan kisah perjuangan Arsen Tomsky dan teman-temannya mendirikan inDrive. Film ini juga menceritakan pengalaman inDrive menggarap pasar New York di AS, namun gagal dan membuat perusahaan ini cabut dari kota tersebut.

"Film ini diharapkan bisa memotivasi masyarakat untuk mengubah hidup mereka menjadi lebih sejahtera." ungkap Pavit Nanda Anand.

Produksi film dokumenter ini melibatkan sineas Indonesia, Mahatma Putra, dan proses syutingnya dilakukan tahun 2023 lalu selama beberapa hari dan melibatkan talent lokal, Kang Itam, seorang driver ojol inDrive yang tinggal di Bogor.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas