Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Faktor-faktor Pemicu Amblesnya Kurs Rupiah Menurut Pengamat Haidar Alwi

Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS telah berlangsung sejak awal tahun di tengah ketidakpastian global.

Penulis: Erik S
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Faktor-faktor Pemicu Amblesnya Kurs Rupiah Menurut Pengamat Haidar Alwi
eswete
Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS telah berlangsung sejak awal tahun di tengah ketidakpastian global. Pada akhir perdagangan pekan lalu, rupiah ambles ke level Rp16.400 per dollar sebelum akhirnya ditutup pada posisi Rp16.395 per dollar AS. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi mengimbau semua pihak ikut berpartisipasi menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.

Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS telah berlangsung sejak awal tahun di tengah ketidakpastian global.

Pada akhir perdagangan pekan lalu, rupiah ambles ke level Rp16.400 per dollar sebelum akhirnya ditutup pada posisi Rp16.395 per dollar AS.

"Mari kita sama-sama berpartisipasi mendukung kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah. Jangan malah memperkeruh situasi dengan isu-isu yang tidak bertanggungjawab," kata R Haidar Alwi, Senin (17/6/2024).

Dia bilang, nilai tukar rupiah tidak hanya dipengaruhi oleh faktor eksternal tapi juga dipengaruhi oleh faktor internal.

Faktor eksternalnya adalah inflasi Amerika Serikat yang naik hingga 3,48 persen. Selain itu, bank sentral Amerika Serikat, The Fed juga tidak menurunkan suku bunganya seperti rencana awal pada kuartal dua dan tiga tahun ini.

Sedangkan faktor internalnya, isu yang merebak dalam sebuah negara dapat menjadi salah satu penyebab pergolakan nilai tukar mata uang.

Berita Rekomendasi

"Misalnya, isu positif di negara tersebut dapat memberikan gambaran stabilitas dan kondusifitas yang baik. Tentunya, hal ini berdampak pada kepercayaan investor terhadap negara tersebut," kata dia.

"Sebaliknya, jika sebuah negara memiliki kondisi yang tidak stabil, maka investor pun juga akan berpikir dua kali untuk menanamkan modal karena situasi ini dapat berpengaruh pada nilai kurs valuta asing," lanjutnya.

Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Nyaris Tembus Rp16.500, Ini Ramalan Ekonom

Dia bilang, pemerintah sedang berupaya memperbaiki kegiatan ekspor-impor untuk mengendalikan laju inflasi dan menjaga keseimbangan neraca perdagangan.

Sementara Bank Indonesia sebagai bank sentral bekerjasama dengan pemerintah daerah dan pemerintah pusat dalam mengoordinasikan berbagai sektor makro-ekonomi.

Baca juga: Etape Rupiah Menuju Rp 17.000 Per Dolar AS, Ekonom: Aroma Krisis Makin Terasa

"Perlu koordinasi yang berkesinambungan antara lembaga pemerintah dan lembaga keuangan agar tercipta suatu kebijakan yang tepat. Dengan koordinasi yang tepat akan memberi dampak yang cukup baik untuk meredam faktor eksternal yang mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas