Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Bisnis

Menperin Mau Inspeksi ke IMIP Usai Kecelakaan Kerja yang Berulang, SBIPE Ingin Dilibatkan

Serikat Buruh Industri Pertambangan dan Energi (SBIPE) IMIP Morowali pun menyambut baik rencana inspeksi Menperin.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Sanusi
zoom-in Menperin Mau Inspeksi ke IMIP Usai Kecelakaan Kerja yang Berulang, SBIPE Ingin Dilibatkan
PT IMIP
pabrik ferrosilikon PT ITSS 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang menyatakan siap melakukan inspeksi ke kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) usai kecelakaan kerja kembali terjadi di wilayah tersebut.

Pada Kamis (13/6/2024) malam, kecelakaan kerja terjadi di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS).

Insiden berupa semburan uap panas itu mengakibatkan dua pekerja menjadi korban, yang kabar terakhirnya menyebutkan mereka sedang dirawat di rumah sakit.

Baca juga: Kecelakaan Kerja Lagi di Smelter Morowali, Menperin Ingatkan PT ITSS dan IMIP Patuhi Regulasi

Kecelakaan kerja tersebut kembali terjadi setelah pada 23 Desember 2023 terjadi ledakan smelter di PT ITSS dan menelan puluhan korban jiwa.

Serikat Buruh Industri Pertambangan dan Energi (SBIPE) IMIP Morowali pun menyambut baik rencana inspeksi Menperin.

Ketua SBIPE Henry senang jika Menperin bersama timnya datang dan melakakukan investigasi menyeluruh dengan melibatkan berbagai pihak.

Berita Rekomendasi

"Kami sangat senang dapat bertemu untuk memberikan informasi yang kami dapatkan dari kejadian tersebut," katanya dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (17/6/2024).

Henry juga mengapresiasi rekomendasi perbaikan yang dilayangkan Kemenperin kepada PT ITSS atas ledakan pada Desember 2023 lalu.

Diketahui Kemenperin sudah pernah memberikan rekomendasi perbaikan penting usai ledakan smelter yang terjadi pada Desember 2023 di PT ITSS dan menelan puluhan korban jiwa.

Baca juga: Serikat Buruh IMIP Morowali Sayangkan Kembali Terjadi Kecelakaan Kerja di Smelter, Minta Audit Total

Salah satunya adalah perusahaan dianjurkan melakukan beberapa perbaikan esensial guna meningkatkan keselamatan operasional.

Sebelumnya, Menperin Agus Gumiwang telah meminta PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) mengklarifikasi soal kecelakaan kerja yang kembali terjadi di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), kawasan IMIP.

Namun sayangnya pihak IMIP kala itu tidak dapat hadir karena sedang melakukan investigasi.

Agus pun mengatakan Kemenperin akan berkoordinasi dengan manajemen PT ITSS dan PT IMIP untuk memastikan ketaatan terhadap regulasi keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku.

Langkah ini dilakukan guna menegakkan standar yang tepat dalam industri smelter yang memiliki risiko tinggi.

“Bila diperlukan, Kemenperin akan melakukan inspeksi ke lokasi,” kata Agus dalam keterangan resmi, Jumat (14/6/2024).

Sebelum kejadian pada Kamis kemarin, Kemenperin sebenarnya sudah pernah memberikan rekomendasi perbaikan penting usai ledakan smelter yang terjadi pada Desember 2023 di PT ITSS menelan puluhan korban jiwa.

Perusahaan telah dianjurkan untuk melakukan beberapa perbaikan esensial guna meningkatkan keselamatan operasional.

Perusahaan juga dianjurkan menyusun peta risiko di area furnace dengan langkah-langkah mitigasi yang tepat.

Selain itu, perusahaan juga diminta memastikan implementasi perbaikan sesuai dengan SOP yang memiliki struktur tanggung jawab berjenjang.

Mereka juga telah diminta melakukan kalibrasi berkala terhadap alat ukur suhu dan arus listrik.

Kronologi 

PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) membeberkan kronologi kecelakaan kerja yang menimpa dua karyawan PT ITSS (Indonesia Tsingshan Stainless Steel) pada Kamis (13/6/2024) malam.

Manager Media Relations PT IMIP Dedy Kurniawan mulanya membantah tungku smelter PT ITSS meledak lagi.

Dia bilang, kecelakaan kerja ini akibat semburan uap panas ketika karyawan melakukan pembersihan terak baja yang terdapat di lantai pabrik.

Dedy pun membeberkan kronologinya. Kejadian ini berawal ketika sejumlah karyawan sedang melakukan pembersihan lantai pabrik dari ceceran terak baja.

Guna mempermudah proses pembersihan, dilakukan pemotongan terak baja tersebut.

Usai dipotong, tiba-tiba salah seorang karyawan menyiram air pada terak baja yang baru saja dipotong dengan maksud untuk mempercepat proses pendinginan.

Akibatnya, terjadi semburan uap panas dan mengenai dua orang karyawan.

Dua karyawan PT ITSS itu pun dilarikan ke Klinik IMIP usai terkena uap panas ferronickel sekitar pukul 22.00 WITA.

"Kini, kondisi kedua korban dikabarkan membaik usai mendapatkan perawatan medis ketika dirujuk ke RSUD Bungku, Morowali, Sulawesi Tengah," ujar Dedy dalam keterangan resmi, Jumat (14/6/2024).

Ia mengatakan, kedua karyawan yang terluka saat ini sudah mendapat perawatan di RSUD Bungku dan kondisi kedua korban dalam keadaan sadar.

Sebelumnya, Serikat Buruh Industri, Pertambangan dan Energi (SBIPE) IMIP Morowali menyebut ada ledakan ulang di tungku Feronikel di PT ITTS yang terjadi pada 13 Juni 2024 pukul 22.00 WITA

Ada dua orang buruh bernama Jekmaryono dan Yudarlan yang menjadi korban dari kecelakaan kerja tersebut.

Ketua SBIPE IMIP Morowali Henry pun menyayangkan adanya ledakan ulang tersebut.

Ia meinta dilakukan audit menyeluruh melalui tim independen yang melibatkan serikat buruh, sebagaimana yang telah diminta saat tragedi ITSS pada Desember 2023.

Ia juga meminta perusahaan bertanggungjawab atas kejadian ini dan memastikan penanganan yang baik terhadap korban termasuk pemenuhan seluruh hak mereka.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas