Neraca Dagang Indonesia Surplus 2,93 Miliar Dolar AS pada Mei 2024
Secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus 13,06 miliar dolar AS atau menurun 3,41 miliar dolar AS.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kinerja neraca perdagangan Indonesia surplus sebesar 2,93 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau lebih tinggi dibandingkan April 2024 senilai 2,72 miliar dolar AS.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M Habibullah mengatakan, surplus neraca perdagangan ini menorehkan 49 kali berturut-turut sejak Mei 2020 lalu.
"Pada Mei 2024 neraca perdagangan barang Indonesia kembali mengalami surplus sebesar 2,93 miliar dolar AS surplus ini lebih tinggi dibandingkan dengan surplus neraca perdagangan pada bulan lalu dan bulan yang sama tahun 2023," kata Habibullah dalam Rilis BPS, Rabu (19/6/2024).
Baca juga: Menkeu Sri Mulyani: APBN 2024 April Surplus Rp 75,7 Triliun
"Dengan demikian hingga 2024 neraca perdagangan barang Indonesia telah mencatatkan surplus beruntun selama 49 bulan secara berturut-turut," imbuhnya.
Habibullah mengatakan, surplus neraca perdagangan Mei ditopang oleh komoditas non migas yaitu 4,26 miliar dolar AS. Penyumbang utamanya adalah bahan bakar mineral (HS 27) dan lemak minyak hewan atau nabati (HS 15) serta besi dan baja (HS 72).
Meski begitu, komoditas migas kembali mengalami defisit sebesar 1,33 miliar dolar AS dibandingkan April senilai 1,63 miliar dolar AS. Komoditas penyumbang defisit yaitu hasil minyak serta minyak mentah.
"Defisit neraca perdagangan Migas Mei 2024, lebih rendah dari bulan sebelumnya dan bulan yang sama tahun lalu," ungkapnya.
Adapun secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus 13,06 miliar dolar AS atau menurun 3,41 miliar dibandingkan tahun 2023 sebesar 16,47 miliar dolar AS.