Rupiah Tak Berdaya, Bayangi PHK Besar-besaran
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih mengalami pelemahan dan bertengger di level Rp16.400.
Editor: Hendra Gunawan
Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) mencatat, ada 13.800 pekerja
perusahaan tekstil terkena Pemutusan Hubungan Karyawan (PHK) selama enam bulan pertama tahun ini.
Presiden KSPN Ristadi mengatakan, sejak Januari hingga awal Juni 2024, ada enam perusahaan yang melakukan PHK karena menutup pabriknya. Lalu,
ada empat perusahaan yang melakukan PHK akibat efisiensi perusahaan.
"Khusus Januari sampai awal Juni 2024 total yang jadi korban PHK sekitar 13.800,"katanya.
Detailnya untuk enam pabrik yang melakukan PHK akibat pabrik tutup ada PT Dupantex di Jawa Tengah PHK sekitar 700 pekerja. Lalu, ada PT Alenatex di Jawa Barat PHK sekitar 700 pekerja. Ada juga PT Kusumahadi Santosa di Jawa Tengah PHK sekitar 500 pekerja.
Berikutnya, ada PT Kusumaptura Santosa di Jawa Tengah sekitar 400 pekerja. Ada PT Pamor Spinning Mills di Jawa Tengah PHK sekitar 700 pekerja. Terakhir, ada PT Sai Apparel di Jawa Tengah PHK sekitar 8 ribu pekerja.
Sementara itu, untuk perusahaan yang melakukan PHK akibat efisiensi ada PT Sinar Panca Jaya PHK sekitar 2 ribu pekerja. Lalu, ada PT Bitratex di Semarang sekitar 400 pekerja. Kemudian, ada PT Johartex di Magelang PHK sekitar 300 pekerja.
Terakhir, ada PT Pulomas di Bandung sekitar 100 pekerja.
Ristadi menjelaskan, PHK massal ini sejatinya sudah dimulai sejak 2021 dan hingga kini masih berjalan terus.
"Kalau dari awal 2021, catatan kami ada sekitar 70 ribuan. Ini yang data KSPN saja. Yang enggak melaporkan banyak," ujarnya.
Ristadi menjelaskan ada perusahaan dari kecil, menengah, dan besar yang tengah melakukan efisiensi.
"Nah untuk yang (perusahaan) besar lokasinya di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah. Itu kan basis-basis industri TPT kan di situ,"katanya.
Untuk perusahaan tekstil yang raksasa, Ristadi menyebut daftarnya bisa dilihat dari beberapa emiten tekstil yang melantai di bursa.
Ia mengatakan, di antaranya ada PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex dan PT Pan Brothers Tbk (PBRX).
"Ya diantaranya itulah raksasa yang sekarang sedang berjuang. Semuanya sedang berjuang untuk tetap bisa survive, tetapi diantara perusahaan raksasa itu kan sudah banyak melakukan efisiensi PHK puluhan ribu pekerjanya sampai sekarang. Sekarang juga masih puluhan ribu," ujar Ristadi.