Menperin Agus Gumiwang Minta JETRO Eksplorasi Kemungkinan Penambahan Investasi Otomotif di Indonesia
Kompetisi teknologi kendaraan listrik semakin pesat, sehingga mengharapkan JETRO dapat memberikan dukungan dalam hal pengembangannya.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM - The Japan External Trade Organization (JETRO) memiliki peranan penting dalam meningkatkan hubungan ekonomi antara Indonesia dan Jepang.
Yang terbaru, berkat Survey Business Conditions 2023, memberikan gambaran kepada Pemerintah RI mengenai preferensi bisnis perusahaan berafiliasi Jepang yang beroperasi di Indonesia.
"Hasil riset JETRO juga dapat dimanfaatkan menjadi salah satu pertimbangan dalam proses penyusunan kebijakan untuk meningkatkan daya saing dan menjaga iklim usaha yang baik dalam rangka menarik investasi, baik melalui perluasan usaha maupun investasi baru," tutur Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam pertemuan dengan Chairman JETRO Ishiguro Norihiko di Tokyo, Kamis (20/6/2024) waktu setempat.
Baca juga: Industri Otomotif China Dukung Indonesia Jadi Hub Produksi EV Setir Kanan untuk Pasar Ekspor
Menperin berharap agar Kementerian Perindustrian dan JETRO dapat memperkuat kerja sama, terutama dalam memanfaatkan hasil survei tersebut dan juga bentuk-bentuk kerja sama lainnya.
Selain itu, Agus Gumiwang juga meminta lebih banyak lagi analisis dan masukan dari JETRO untuk mengakselerasi investasi perusahaan Jepang di Indonesia.
Secara khusus, Menperin menyampaikan bahwa posisi investasi Jepang di Indonesia saat ini sudah di bawah investasi mereka di Thailand.
"Kami meminta agar JETRO dapat membantu mengeksplorasi langkah-langkah yang perlu dilakukan pemerintah Indonesia agar terjadi peningkatan investasi," ungkap Agus Gumiwang.
Ia juga menyampaikan target yang ingin dicapai Indonesia dalam pengembangan industri otomotif, khususnya kendaraan listrik.
Menperin mengungkapkan, rasio kepemilikan mobil di Indonesia ditargetkan meningkat, dari saat ini sebanyak 99 unit per 1.000 orang menjadi 150/1.000. Karenanya, Menperin menawarkan kepada Jepang untuk mengambil bagian dari rencana tersebut.
Kerja sama yang dapat dijalin di industri otomotif juga meliputi pengembangan ekosistem kendaraan listrik yang juga mencakup industri baterai kendaraan listrik.
Saat ini, kompetisi teknologi kendaraan listrik semakin pesat, sehingga mengharapkan JETRO dapat memberikan dukungan dalam hal pengembangannya.
Berikutnya, dalam konteks kerja sama industri kecil dan menengah, dekarbonisasi dan ekonomi hijau, Menperin juga menyampaikan harapan agar JETRO dapat menjadi fasilitator bagi perusahaan-perusahaan Indonesia untuk perjanjian kemitraan dengan perusahaan Jepang dalam kerangka ekonomi hijau.
Chairman JETRO Ishiguro Norihiko, menyampaikan JETRO dapat berperan mempertemukan perusahaan Indonesia dengan perusahaan Jepang untuk menjalin kerja sama dalam bidang-bidang yang dituju, misalnya bidang-bidang seperti yang disampaikan oleh Menperin.
"Banyak sekali peluang kerja sama yang dapat diwujudkan antara industri di Indonesia dengan yang berasal dari Jepang. Kami akan menindaklanjuti yang disampaikan oleh Bapak Menteri. Saat ini, kami juga memiliki business support desk untuk memberikan informasi terkait hubungan bisnis dengan perusahaan-perusahaan Jepang," ucap Ishiguro.