Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ekspor Tuna Indonesia Tembus Rp15,2 Triliun di 2023, AS Hingga Timur Tengah Jadi Pelanggan Utama

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ekspor tuna Indonesia mencapai 927,13 juta dolar Amerika Serikat pada 2023.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Ekspor Tuna Indonesia Tembus Rp15,2 Triliun di 2023, AS Hingga Timur Tengah Jadi Pelanggan Utama
Gifu Shimbun
Ilustrasi ikan tuna asal Bali yang diperdagangkan di Jepang 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ekspor tuna Indonesia mencapai 927,13 juta dolar Amerika Serikat pada 2023.

Jika dikonversi ke dalam rupiah, angka tersebut setara dengan Rp15,2 triliun (asumsi kurs Rp16.429 per dolar AS).

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Budi Sulistiyo mengatakan, dalam kurun waktu 5 tahun terakhir pertumbuhan ekspor rata-rata 6,1 per tahun.

Baca juga: Rupiah Makin Terpuruk, PHK Massal Hantui Industri Padat Karya Orientasi Ekspor

Dengan tujuan ekspor utama adalah ke Amerika Serikat, ASEAN, Jepang, Timur Tengah dan Uni Eropa.

Ia pun menegaskan, pihaknya terus berupaya meningkatkan daya saing produk tuna. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kuantitas produk perikanan serta meningkatkan nilai tambah hasil perikanan.

Adapun, ekspor komoditas tuna, cakalang dan tongkol Indonesia didominasi dalam bentuk fillet dengan kontribusi sebesar 39,4 persen, selanjutnya tuna dalam kemasan kedap udara 28,7 persen, tuna dalam kemasan tidak kedap udara 7,4 persen.

BERITA REKOMENDASI

"Tuna Indonesia memiliki daya saing cukup tinggi dan potensial untuk dikembangkan di pasar. Jadi peningkatan daya saing harus terus ditingkatkan," ungkap Budi dalam keterangannya, dikutip Rabu (26/6/2024).

Budi menjelaskan, terdapat strategi yang harus diambil untuk meningkatkan daya saing produk tuna Indonesia.

Diantaranya adalah menjamin mutu dan keamanan produk tuna yang dihasilkan, pengembangan produk tuna untuk memenuhi preferensi konsumen yang saat ini mulai bergerak ke ready to eat product, hingga melakukan promosi produk tuna Indonesia, baik di dalam maupun luar negeri.

Selain itu perlu juga memahami persyaratan yang diminta oleh negara pembeli beserta besaran tarifnya agar pelaku usaha dapat mempersiapkan diri sesuai persyaratan tersebut.

"Kami sangat concern dengan strategi peningkatan daya saing tersebut agar produk di dalam negeri berkualitas dan tidak ada penolakan produk tuna ke negara tujuan ekspor," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas