Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Menhub Evaluasi Pinjaman World Bank Rp 1,8 Triliun untuk Pembangunan Infrastruktur di Medan

Menhub Budi Karya Sumadi meninjau Terminal Tipe A Amplas guna mengevaluasi pinjaman dari World Bank atau Bank Dunia sebesar Rp 1,8 triliun

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Sanusi
zoom-in Menhub Evaluasi Pinjaman World Bank Rp 1,8 Triliun untuk Pembangunan Infrastruktur di Medan
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninjau Terminal Tipe A Amplas guna mengevaluasi pinjaman dari World Bank atau Bank Dunia sebesar Rp 1,8 triliun untuk optimalisasi transportasi perkotaan di Medan, Sumatera Utara.

Menhub Budi bilang, pinjaman sebesar Rp 1,8 triliun itu bukan hanya untuk Medan saja. Tetapi juga untuk pengembangan transportasi perkotaan di kota Bandung, Jawa Barat.

"Kita mengevaluasi pinjaman dari Bank Dunia sebanyak Rp 1,8 triliun yang diberikan kepada Medan dan Bandung. Dari dana tersebut kita akan memperbaiki infrastruktur transportasi perkotaan di kedua kota tersebut. Sehingga optimalisasi transportasi perkotaan dapat terlaksana," kata Menhub Budi dalam keterangannya, dikutip Sabtu (29/6/2024).

Baca juga: Data Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Bocor di Dark Web, Jubir Menhub: Database Lama Tahun 2022

Menhub Budi mengatakan, khusus di Kota Medan, dukungan dana Bank Dunia tersebut akan digunakan untuk pembangunan depo yakni tempat pemberhentian akhir bus. Selain pembangunan depo, dana itu juga akan digunakan untuk perbaikan koridor Bus Rapid Transit (BRT) kota Medan seperti pembangunan pedestrian dan halte.

"Dana Rp1,8 triliun bukan untuk depo saja, depo hanya Rp300 miliar. Perbaikan dilakukan untuk satu koridor BRT Medan yang panjangnya hampir 10 kilometer, di mana di situ ada pedestrian, halte yang ikonik, aman, dan sebagainya. Singkat kata, bisa dikatakan bahwa ini jadi suatu percontohan," ujar Menhub.

Lebih lanjut Menhub Budi mengatakan, depo yang akan dibangun akan dilengkapi dengan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Hal tersebut sejalan dengan rencana pengambilalihan BRT dari pemerintah pusat ke Pemerintah Kota Medan pada 17 Agustus 2024 dan konversi BRT menjadi kendaraan berbasis listrik.

Berita Rekomendasi

Menhub Budi juga membuka kesempatan bagi pihak yang berminat melakukan kerja sama pendanaan kreatif melalui penggunaan lahan yang masih tersedia di Terminal Amplas.

"Bisa membangun hotel, kantor, rumah sakit, supaya lahan yang dimiliki negara melalui Kemenhub begitu produktif," terangnya.

Baca juga: KPK Dalami Fakta Sidang Biaya Sewa Heli Menhub Budi Dibiayai Uang Korupsi Proyek Rel Kereta Api

Sementara itu, Walikota Medan Bobby Nasution yang turut hadir pada peninjauan tersebut, menyampaikan komitmennya dalam mendukung proyek pekerjaan tingkat nasional yang ada di Kota Medan.

Baca juga: Ketua STIP Dibebastugaskan Buntut Tewasnya Taruna, Menhub Tiadakan Penerimaan Mahasiswa Baru 2024

"Kami akan dukung, termasuk depo, kita berikan lahan dari Pemkot Medan. Lalu per 17 Agustus, mungkin jadi hadiah juga untuk masyarakat Kota Medan yang menggunakan transportasi umum. Nanti kalau bisa seluruhnya akan pakai kendaraan listrik," ujar Bobby.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas