Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis
Tujuan Terkait

JNE Bantu Wujudkan Misi Rayya Creativa Bangun Literasi Generasi Muda

Dengan bantuan JNE, mimpi UKM asal Banyumas, Jawa Tengah membangun literasi pada generasi muda terwujud. Begini kisah UKM Rayya Creativa.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in JNE Bantu Wujudkan Misi Rayya Creativa Bangun Literasi Generasi Muda
Tribunnews/Sri Juliati
Seorang customer Rayya Creativa, Setyowati membacakan buku berjudul Taman Laut untuk sang anak, Senin (24/6/2024). Dengan bantuan JNE, mimpi UKM asal Banyumas, Jawa Tengah membangun literasi pada generasi muda terwujud. Begini kisah UKM Rayya Creativa. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Sri Juliati

TRIBUNNEWS.COM - Raut bahagia terlihat dari wajah Hanan Khawla saat membuka lembaran demi lembaran halaman buku berjudul Taman Laut.

Sesekali ia bertanya penasaran saat sang ibu, Setyowati yang duduk di sampingnya membacakan isi buku terbitan Rayya Creativa tersebut.

"Ini ceritanya tentang apa, Bu?" tanya bocah berumur 5 tahun itu.

"Oh, si gurita ini terperangkap di dalam sampah plastik," jawab sang ibu.

"Sekarang coba Hanan bantu guritanya biar terlepas dari sampah plastik. Caranya buka lembaran kertas di atas gambar," kata Setyowati lagi.

Seruan 'oh' terdengar pelan. Aktivitas membacakan buku itu pun terus berlanjut hingga tak terasa jarum jam sudah menuju antara 5 dan 6.

Berita Rekomendasi

Saat hendak menutup buku, Hanan menunjuk gambar buku berjudul Aku Cinta Nabi yang ada pada halaman paling terakhir.

Ia mengatakan ingin membaca buku tersebut. Gayung bersambut, keinginan itu mendapat anggukan setuju dari sang ibu.

Warga Desa Karanglo, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah ini segera mengambil ponsel.

Ia membuka aplikasi marketplace dan menuju toko online Rayya Creativa.

beli buku via online
Setyowati membelikan buku terbitan Rayya Creativa untuk anaknya secara daring, Senin (24/6/2024).

Klik, klik, dari hanya satu judul buku, kini ada beberapa buku masuk ke 'keranjang online' milik Setyowati.

Aktivitas belanja melalui marketplace memang telah menjadi pilihan tenaga honorer di sebuah sekolah itu selama beberapa tahun belakangan.

Alasannya, lebih praktis, mudah, dan nyaman. Ia tak harus keluar rumah, menempuh perjalanan sejauh 30 menit ke toko buku terdekat di daerahnya untuk membelikan kedua anaknya buku-buku pilihan.

Bahkan nyaris sebagian besar koleksi buku di rak adalah hasil 'berburu' Setyowati melalui daring.

"Meski beli buku lewat online, anak-anak tetap bisa memilih sendiri buku yang disuka dari aplikasi, jadi experience-nya tetap masih bisa mereka rasakan," ungkap Setyowati kepada Tribunnews.com, Senin (24/6/2024).

Sementara itu, berjarak 208 km dari kediaman Setyowati, kesibukan terlihat di sebuah rumah berkelir putih.

Sejumlah karyawan Rayya Creativa tengah mengemas sejumlah buku anak yang hendak dikirimkan kepada para pemesan di sejumlah kota di Indonesia.

Satu di antaranya buku Brem Brem yang sudah dinanti oleh ribuan pemesannya.

"Buku ini akhirnya ready setelah dibuka pre-order-nya sejak 25 April-7 Mei dan dipesan 1.450 eksemplar," kata pemilik Rayya Creativa, Ade Yulia Nurdiana.

Jalan Panjang Rayya Creativa

Pemilik Rayya Creativa, Ade Yulia Nurdiana
Pemilik Rayya Creativa, Ade Yulia Nurdiana bersama Afit Susanto.

Ade, begitu karib disapa, lantas berkisah mengenai usaha penerbitan buku anak yang telah dijalaninya bersama sang suami, Afit Susanto.

Usaha ini berawal dari produksi mainan edukasi berupa busy book yang dirintis sejak 2017.

Busy book adalah buku yang terbuat dari kain flanel dan dapat dimanfaatkan untuk melatih kemampuan motorik dan sensorik anak.

Saat merintis usaha ini, Ade dan Afit memberdayakan ibu-ibu di sekitar tempat tinggal mereka di Perumahan Puri Karanggintung, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Sayangnya, produksi busy book hanya berjalan selama satu tahun. Ada sejumlah alasan yang membuat Ade tak melanjutkan usaha tersebut.

"Kami tidak bisa memproduksi dalam skala besar karena busy book merupakan produk handmade," ujarnya.

Selain itu, lanjut Ade, harga jual busy book cukup mahal hingga mencapai Rp 250 ribu sehingga tidak menjangkau banyak kalangan.

Lantas tercetuslah ide untuk menulis buku anak sekaligus mendirikan penerbitan sendiri atau home publishing.

Ide tersebut juga mendapat lampu hijau dari sang suami. Pada Juni 2018, buku berjudul Aku Cinta Nabi menjadi buku pertama Ade Yulia yang dirilis melalui Rayya Creativa.

Sejak saat itu hingga sekarang, Rayya Creativa telah menerbitkan 40 judul buku untuk anak usia 0-7 tahun dan ibu dengan jumlah penjualan mencapai lebih dari 75 ribu eksemplar.

Bahkan, kata Ade, ada sejumlah buku yang penjualannya di atas 15 ribu eksemplar. Satu di antaranya buku berjudul Ramadan Journal for Mom.

Buku-buku terbitan Rayya Creativa mayoritas adalah hasil karya Ade. Meski ada beberapa judul yang ditulis oleh penulis dari Purwokerto dan Bandung.

Sang putri sulung, Inara Mahya Mahawira pernah ikut menelurkan karya melalui Rayya Creativa pada 2019. Tak lain buku Taman Laut yang dibuat Inara saat usianya baru 5 tahun dibantu sang ibu.

Bangun Literasi Generasi Muda

buku brem brem
Buku Brem Brem terbitan Rayya Creativa dan sudah dipesan hingga 1.450 eksemplar.

Usaha penerbitan buku ini memang tak jauh-jauh dari passion dan keseharian Ade yang begitu menyukai dunia kepenulisan.

Terbaru, naskah berjudul Misteri Gerakan Trenggiling karyanya terpilih dalam Sayembara Penulisan Bahan Bacaan Literasi Tahun 2024 dalam Rangka Gerakan Literasi Nasional.

Oleh karena itu, ia memiliki misi khusus yaitu membangun literasi pada generasi muda, terkhusus anak-anak.

Caranya, Ade menerbitkan buku-buku dengan ilustrasi menarik. Ada pula buku berfitur, buku yang bisa dimainkan, hingga buku pop up.

Harapannya, buku-buku tersebut dapat memberikan pengalaman membaca yang menyenangkan bagi anak-anak.

Hal ini berkaca pada kebiasaan membacakan buku kepada tiga buah hatinya.

"Aku ngerasain sendiri di keluargaku, jika sedari dini anak-anak dikenalkan dengan buku, maka mereka akan jadi lebih mudah untuk suka baca buku," ceritanya.

Membacakan buku, sambung Ade, juga dapat menciptakan ikatan yang kuat antara orang tua dan anak sekaligus sebagai upaya keluarga dalam pendidikan literasi pada anak-anak.

Jangka panjangnya, anak akan mudah melek literasi sehingga memudahkan dalam proses belajarnya.

"Melalui buku terbitan Rayya Creativa, kami ingin mengajak keluarga, yuk baca buku buat anaknya. Jadi selain misi bisnis, ada juga misi pendidikannya," kata lulusan jurusan Sosiologi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) ini

Ade mengakui ada sejumlah tantangan yang dihadapi selama menjalankan usaha, terlebih di tengah banyaknya kompetitor di bidang serupa.

Apalagi Rayya Creativa dikenal sebagai penerbit yang berbeda dan kreatif. Ini mendorong Ade serta timnya untuk selalu memikirkan ide segar dan kreativitas lain yang mencuri perhatian.

Satu di antaranya, Rayya Creativa pernah mengeluarkan Aplikasi 365 Audio - Kisah Islami Pengantar Tidur yang sukses diunduh 1.000 pengguna.

Melalui aplikasi tersebut, orang tua dan anak bisa memperdengarkan beragam kisah penuh hikmah dan teladan.

Wanita berusia 36 tahun ini mengatakan, ada proses panjang di balik pembuatan produk tersebut.

Ade dan tim harus memilih terlebih dahulu kisah-kisah yang hendak diangkat. Kemudian membuat narasi cerita, merekam, mengedit sendiri, hingga akhirnya karya tersebut bisa dirilis.

"Kami berupaya untuk menciptakan produk yang tidak hanya disukai anak, tapi juga bermanfaat bagi mereka," ujar dia.

Kreativitas inilah yang membuat Rayya Creativa sukses bertahan, termasuk saat pandemi.

Ade tak menampik, usahanya sempat goyah selama pandemi. Hanya saja, berkat kecerdikan dan kreativitas, usahanya berhasil selamat.

Saat itu, ia merilis buku-buku dengan harga terjangkau. Misalnya buku Ramadhan Journal For Kids setebal 60 halaman lengkap dengan akses video. Buku dengan harga Rp 22.500 itu nyatanya laris di pasaran.

"Kami menyiasati dengan mengubah bahan baku dan bentuk buku. Sementara dari segi isi, ilustrasi, dan gambar, kami tidak mengubahnya" kata dia.

Siasat ini pun terus berlanjut hingga sekarang. Harga buku di Rayya Creativa lebih bervariasi mulai dari Rp 30 ribu hingga Rp 179 ribu.

Promosi Lewat Media Sosial dan Agen

Dalam pemasaran buku terbitannya, Ade memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Facebook, website, marketplace, hingga aplikasi perpesanan WhatsApp.

Menurutnya, ini adalah cara pemasaran yang paling efektif dan efisien di dunia digital saat ini. Meski demikian, Ade Yulia tetap berjualan secara offline seperti membuka stand saat kegiatan bazar.

"Tujuannya hanya untuk memperkenalkan, bahwa di Purwokerto ada penerbit buku anak," tuturnya.

Penjualan buku Rayya Creativa juga dilakukan melalui agen-agen. Total sudah ada 150 agen yang bergabung di Rayya Creativa dan tersebar di sejumlah kota besar di Indonesia.

Mayoritas, kata Ade, berpusat di Pulau Jawa. Namun ada pula yang berasal dari Sumatera, Lombok, Bali, hingga Kalimantan.

"Semisal di Papua, nggak ada agen, tapi buku-buku ini tetap bisa terjual dan sampai sana karena penjualan dilakukan lewat online," kata dia.

Peran Jasa Ekspedisi dan Kurir

karyawan Rayya Creativa tengah mengemas1
Karyawan Rayya Creativa tengah mengemas sejumlah buku anak yang hendak dikirimkan kepada para pemesan di sejumlah kota di Indonesia.

Ade mengungkapkan, ada peran jasa ekspedisi di balik terdistribusinya buku-buku Rayya Creativa hingga ke seluruh Indonesia.

Dalam sejumlah pengiriman, ia sering menggunakan layanan dari PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE).

Perusahaan ekspedisi barang terbesar di Indonesia ini memiliki sejumlah layanan yang bisa dipilih Ade baik untuk pengiriman secara biasa maupun kargo.

Terlebih tarif pengiriman yang ditawarkan JNE juga sangat bersaing di antara jasa ekspedisi lainnya.

Selain itu, tak pernah ada masalah selama Ade menggunakan layanan JNE.

"Alhamdulillah, aku nggak pernah mengalami kejadian paket hilang atau rusak, paketnya juga cepat sampai ke customer," ujar dia.

Ia menambahkan, JNE juga mampu menjangkau daerah-daerah yang selama ini tak terjangkau oleh jasa ekspedisi lainnya.

Terkait hal ini, Ade punya cerita. Saat itu, ada seorang customer yang mewanti-wanti dirinya untuk mengirimkan pesanan buku melalui JNE.

pelacakan paket lewat JNE
Seorang customer, Setyowati melakukan pelacakan paket lewat JNE.

"Kata customer saat itu, jasa ekspedisi lain di daerahnya dia sering banget bermasalah. Yang aman hanya JNE, jadi dia lebih percaya dengan JNE," ucapnya.

Selain jasa ekspedisi, lanjut Ade, para kurir JNE juga memiliki peranan yang sangat penting dalam mengantarkan paket buku Rayya Creativa kepada customer.

Mereka sangat membantu dalam hal penjemputan, pengiriman, hingga pengantaran barang.

Menurut Ade, kurir JNE adalah kepanjangan tangan dari Rayya Creativa dalam menghadirkan kebahagiaan di tengah keluarga lewat buku bacaan yang berkualitas.

JNE Connecting Happiness

SVP Marketing Group Head JNE, Eri Palgunadi
SVP Marketing Group Head JNE, Eri Palgunadi saat memaparkan materi dalam acara UMKM Summit 2024, Kamis (7/6/2024).

Sementara itu, Senior Vice President of Marketing PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE), Eri Palgunadi mengatakan, JNE telah menjadi tulang punggung untuk menghantarkan kebahagiaan pelaku UMKM.

Hal ini sesuai dengan tagline JNE yang sebelumnya Express Across Nations, berubah menjadi Connecting Happiness sejak 2012.

"Karena kita melihat tugas kita sebenarnya bukan hanya sebatas melakukan proses pengiriman, tetapi bagaimana menghubungkan setiap stakeholder yang ada di dalam ekosistem itu agar happy," kata Eri Palgunadi dalam acara UMKM Summit 2024, Kamis (7/6/2024).

Untuk mendukung tujuan Connecting Happiness, JNE telah melakukan sejumlah terobosan sejak 2010.

Jasa ekspedisi yang kini berusia 33 tahun itu merilis layanan yang lebih dekat dan dibutuhkan pelaku UMKM.

Satu di antara Pesona (Pesanan Oleh-oleh) Nusantara yang merupakan wadah bagi para UKM makanan dan oleh-oleh di seluruh Indonesia untuk menjual produk mereka secara online.

"Dengan layanan ini, teman-teman bisa kirim kepiting hari ini, besok sampai di Jakarta," kata Eri.

Percepatan pengiriman barang, lanjut Eri, juga tak lepas dari pembangunan infrastruktur oleh pemerintah. Imbasnya dapat mengurangi biaya sekira 30 hingga 50 persen.

JNE Connecting Happiness
Peran JNE dalam menyambungkan kebahagiaan antara pengirim paket dan penerima paket dalam paparan yang disampaikan Eri Palgunadi dalam acara UMKM Summit 2024, Kamis (7/6/2024).

Hal serupa juga dilakukan JNE, salah satunya dengan membangun warehouse atau gudang di Wangon, Banyumas.

Keberadaan gudang tersebut, diakui Eri, sangat membantu UKM-UKM di Jawa Tengah bagian selatan yang dulu sama sekali tidak terkoneksi.

"Kalau mau jualan, mereka harus jual dulu ke Semarang, lalu dari Semarang terbang. Atau kalau lewat jalan darat, dari Wangon ke Majenang, Ciamis, Banjar, Tasikmalaya, terus ke Bandung sampai ke Jakarta. Sehingga ketika kita bikin smart warehouse di tengah kota kecil dan mendapat dukungan dengan pemerintah setempat, itu bisa membantu banyak sekali," tutur Eri.

Eri lantas mengungkit pesan dari pendiri H Soeprapto Suparno yang mengatakan, kunci bagi JNE adalah bagaimana menjadi bermanfaat bagi sekeliling.

"Jadi keuntungan, yes penting, tetapi tumbuhnya zakat, besarnya zakat kita, itu juga jauh lebih penting," pungkasnya. (*)

#JNE #ConnectingHappiness #JNE33Tahun #JNEContentCompetition2024 #GasssTerusSemangatKreativitasnya

Artikel ini merupakan bagian dari inisiatif Lokal Asri yang berfokus pada lokalisasi nilai-nilai tujuan pembangunan berkelanjutan. Pelajari selengkapnya!

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas