Sri Mulyani Lapor ke DPR Akan Suntik PMN Empat BUMN dan Bank Tanah Senilai Rp 6,1 Triliun
Empat BUMN tersebut ialah PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero), PT Hutama Karya (Persero) dan Bank Badan Tanah
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melaporkan, Kementerian Keuangan akan menggunakan Rp 6,1 triliun sebagai penyertaan modal negara (PMN) bagi empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Bank Tanah.
Empat BUMN tersebut ialah PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero), PT Hutama Karya (Persero) dan Bank Badan Tanah.
"Cadangan pembiayaan investasi yang di dalam undang-undang APBN 2024 sebesar Rp 13,676 triliun. Pada hari ini kami mengajukan penggunaannya hanya sebesar Rp 6,1 triliun," kata Sri Mulyani saat Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (1/7/2024).
Baca juga: Lowongan Kerja BUMN PT Virama Karya untuk Lulusan D3 dan S1, Ada 3 Posisi, Ini Syaratnya
Bendahara negara merincikan, suntikan PMN itu diantaranya PT KAI sebesar Rp 2 triliun, PT INKA sebesar Rp 965 miliar, PT PELNI sebesar Rp 500 miliar dan PT Hutama Karya senilai Rp 1 triliun. Sedangkan Bank Tanah sebesar Rp 1 triliun.
"Cadangan pembiayaan ini kami melakukan alokasi kewajiban penjaminan, ini karena pemerintah sering memberikan penjaminan dan dalam hal ini kita menyediakan atau mencadangkan dana untuk penjaminan," jelasnya.
Dia juga bilang, suntikan PMN ini diambil dari cadangan investasi yang didapat setelah UU APBN 2024 menganggarkan Rp 176,2 triliun untuk pembiayaan investasi.
Sedangkan alokasi Rp 176,2 triliun terbagi menjadi lima klaster yakni klaster infrastruktur senilai Rp 55,215 miliar, klaster pendidikan Rp 25 miliar, klaster pangan dan lingkungan hidup Rp 1,212 miliar, klaster kerja sama internasional Rp 1,907 miliar dan klaster lainnya Rp 92,881 miliar. Selain itu ada juga cadangan pembiayaan lainnya Rp 12 miliar dan pembiayaan pendidik RP 52 miliar.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Rionald Silaban menambahkan, suntikan PMN untuk PT KAI ini digunakan untuk pemenuhan belanja modal.
Lalu, PMN untuk Hutama Karya senilai Rp 1 triliun itu untuk menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera Tahap II Ruas Palembang-Betung. Sedangkan PMN untuk Badan Bank Tanah digunakan sebagai pemenuhan modal.
Baca juga: Wapres Maruf Amin Dorong Anak Usaha BUMN Indonesia Re Perkuat Tata Kelola
"PMN pada INKA sebesar Rp965 miliar akan digunakan untuk pembangunan line dua di pabrik Banyuwangi yang memproduksi kereta berbahan stainless steel," jelas Rio.
"PT Pelni memerlukan PMN sebesar Rp500 miliar ini akan digunakan untuk tambahan modal belanja bagi pembelian satu unit kapal baru dalam rangka peremajaan armada Pelni," sambungnya.