Ada Mitigasi Risiko, Dirut BPJS Ketenagakerjaan Pastikan Tidak Ada Kebocoran Data
BPJS Ketenagakerjaan memitigasi risiko serangan siber dengan melakukan backup data.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo memastikan tidak ada kebocoran data di lembaganya menyusul terjadinya serangan ransomware ke server Pusat Daya Nasional beberapa waktu lalu.
Menurut Anggoro, berita soal peretasan bukan data milik BPJS Ketenagakerjaan. Sebab, lanjut dia, BPJS Ketenagakerjaan telah melakukan investigasi. Hasilnya, tidak ada aktivitas mencurigakan di sistem digital.
"Setelah kami teliti bukan data kami, kami cek beberapa bulan ini tidak ada peretasan," ujar Anggoro di DPR, Jakarta, Selasa (2/7/2024).
BPJS Ketenagakerjaan tidak menggunakan server Pusat Data Nasional (PDN). Menurutnya, BPJS Ketenagakerjaan memiliki pusat data sendiri.
Pihaknya juga selalu memitigasi risiko serangan siber dengan melakukan backup data.
"Jadi saya rasa berita itu perlu diverifikasi lagi. BPJS Ketenagakerjaan tidak menaruh data di PDNS, kami ada sistem sendiri dan dipastikan ada back up-nya," sambungnya.
Sebelumnya, sempat viral lewat akun yang kerap mengunggah insiden-insiden siber @FalconFeedsio, Kamis (27/6/2024).
Akun tersebut mengklaim salah satu anggota forum hacker BreachForums mengunggah "significant data breach" dari BPJS Ketenagakerjaan.
Baca juga: AHY Setuju Integrasi Data Kementerian ke PDN Asal Keamanan Digitalnya Terjamin
Bocoran data ini, kata dia, mencakup nama lengkap, tanggal lahir, alamat email, nomor telepon, kelompok usia, alamat, kode pos, hingga provinsi.