Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Saat Menkominfo Budi Arie Didesak Mundur, Tapi Justru Dirjen Semuel yang Angkat Kaki

Semuel Abrijani Pangerapan, mundur dari jabatannya pasca adanya serangan ransomware terhadap Pusat Data Nasional

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Sanusi
zoom-in Saat Menkominfo Budi Arie Didesak Mundur, Tapi Justru Dirjen Semuel yang Angkat Kaki
Bambang Ismoyo
Pejabat Eselon I Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Semuel Abrijani Pangerapan resmi mundur dari jabatannya sebagai Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kamis (4/7/2024). 

Heru mengatakan, apa yang terjadi pada server PDNS tidak main-main. PDNS bukan sekadar pusat data, tetapi merupakan jantung layanan publik pemerintah di era digital ini.

"Sehingga, kesalahan perencanaan, tata kelola maupun operasional PDN, seyogyanya ada yang bertanggung jawab," ujarnya.

Menkominfo harus mundur

Anggota Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon menyayangkan keputusan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kemenkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan mundur dari jabatannya.

Semuel mundur imbas serangan peretasan ransomware ke Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 Surabaya.

"Saya menyayangkan Pak Samuel mundur, karena beliau orang baik," kata Effendi di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/7/2024).

Effendi menegaskan, seharusnya Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) yang mundur, bukan Samuel.

Berita Rekomendasi

"Harus menterinya yang mundur kalau enggak mundur, ya dipecat," ujarnya.

Dia menjelaskan, Budi Arie Setiadi layak mengundurkan diri dari jabatan Menkominfo karena sebagai pengguna anggaran.

Ia menyarankan Budi Arie Setiadi seharusnya menyatakan mundur dari jabatannya demi menjaga martabat Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Saya kira boleh-boleh saja, tetapi ksatria dong menteri, 'dengan ini saya ambil tanggung jawab saya menyatakan mundur demi perbaikan ke depan dan demi menjaga harkat Pak Presiden Jokowi', begitu dong," ucapnya.

Serangan Ransomware

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengungkapkan error-nya Pusat Data Nasional (PDN) Sementara, pada Kamis 20 Juni 2024 disebabkan adanya serangan ransomware.

Kepala BSSN Hinsa Siburian mengatakan, hal ini diketahui setelah pihaknya bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melakukan penelusuran lebih lanjut.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas