Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Didorong Jadi Percontohan, Pembangunan Kebun Sawit Masyarakat di Papua Selatan Mulai Dilakukan

Koperasi Iska Bekai berkomitmen pada standard pembangunan sawit berkelanjutan (sustainability) dan tata kelola yang baik (good governance).

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Didorong Jadi Percontohan, Pembangunan Kebun Sawit Masyarakat di Papua Selatan Mulai Dilakukan
HO
Pengumuman dimulainya pembangunan perkebunan sawit masyarakat seluas 1.000 hektar di Kampung Salam Epe dan Nakias, Distrik Ngguti, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan. 

Sementara itu, Iswanto dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Merauke mengucapkan selamat atas akan dilaksanakannya pembukaan lahan untuk kebun sawit oleh Koperasi Iska Bekai.

Perwakilan Tokoh Masyarakat, Benony Samma, menyampaikan harapannya agar koperasi dikelola dengan baik dan mampu meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat.

“Koperasi Iska Bekai adalah aset masyarakat Merauke yang perlu dijaga bersama dan dapat menjadi inspirasi percontohan bagi daerah lain dalam pengelolaan perkebunan sawit melalui koperasi,” ujarnya

Benony Samma berharap koperasi dikelola dengan baik, dengan harapan koperasi dapat memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat, terutama di bidang ekonomi, kesehatan, dan pendidikan.

“Puji Tuhan, mayoritas masyarakat mendukung koperasi ini,” tambahnya.

Edward Ginting, dari PT Tritama Lestari, selaku pendamping koperasi Iska Bekai menambahkan bahwa koperasi berkomitmen pada standard pembangunan kebun kelapa sawit berkelanjutan.

Diantaranya melestarikan hutan bernilai konservasi tinggi (NKT/Nilai Konservasi Tinggi) melalui perlindungan: area keramat, sepadan sungai, daerah rawa/lahan basah, mata air dan sumber kehidupan penting bagi masyarakat.

BERITA TERKAIT

“Serta penerapan proses Persetujuan Bebas Didahulukan dan Tanpa Paksaan atau FPIC (Free, Prior, and Informed Consent).

Semua proses proses pengambilan keputusan dilakukan melalui sosialisasi dan persetujuan anggota koperasi, ketua marga, kepala kampung, dan ketua adat, serta pemerintah setempat,” kata Edward Ginting.

Acara konferensi pers juga dihadiri Pastor Hendrikus Kariwor dari Keuskupan Merauke, Roni Paulus Wigo, Kepala Kampung Salam Epe; Samuel Blamen, Kepala Kampung Nakias, dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas