Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Gandeng 15 Koperasi Susu, Nestle Kembangkan Teknologi Sapi Perah di Jawa Timur

Peternak agar mengimplementasikan praktik pertanian berkelanjutan sebagai bagian untuk melestarikan sumber daya bagi generasi mendatang.

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Gandeng 15 Koperasi Susu, Nestle Kembangkan Teknologi Sapi Perah di Jawa Timur
Harian Surya/Sofyan Arif Candra
Peternakan sapi perah di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Agribisnis sapi perah di Jawa Timur berawal dari usaha keluarga sejak masa kolonial, ketika sapi perah jenis Friesian Holstein (FH) diimpor dari Belanda dan berkembang menjadi usaha swasta skala menengah, meskipun hanya terdapat di beberapa wilayah tertentu.

Provinsi Jawa Timur menjadi produsen susu sapi terbesar di Indonesia, dan telah berkontribusi signifikan terhadap industri susu sapi nasional.

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), Jawa Timur mencatat produksi susu sapi tahunan sebesar 456,34 ribu ton pada tahun 2021, memperkuat posisinya sebagai produsen susu sapi terbesar secara nasional.

Perusahaan susu di Indonesia bermitra dengan para peternak susu sapi perah di wilayah ini.

Baca juga: Pabrik Baru Frisian Flag Naikkan Serapan Susu Segar dari 30.000 Peternak Sapi Perah

Syahrudi, Head of Sustainable Agriculture PT Nestlé Indonesia menyampaikan perusahaanya berkomitmen untuk membangun masa depan berkelanjutan bagi peternak sapi perah.

Salah satunya dengan mengimplementasikan praktik pertanian berkelanjutan untuk melestarikan sumber daya bagi generasi mendatang.

"Kami bermitra dengan para peternak sapi perah di Jawa Timur sebagai wujud komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan hidup mereka, serta mendukung peningkatan perekonomian di daerah," ujarnya dikutip Rabu, 10 Juli 2024.

BERITA TERKAIT

Pihaknya mendorong para peternak agar mengimplementasikan praktik pertanian berkelanjutan sebagai bagian untuk melestarikan sumber daya bagi generasi mendatang.

Dia menjelaskan, hubungan Nestlé Indonesia dengan komunitas peternak sapi perah di Jawa Timur telah berlangsung sejak 1975 ketika perusahaan menjalin kerja sama dengan Koperasi Susu SAE Pujon dengan membeli 160 liter susu segar untuk dipergunakan bahan baku pabrik pertama Nestlé di Waru, Jawa Timur.

Saat ini perusahaan telah menjalin kerja sama dengan 31 koperasi di Jawa Timur melibatkan 15.000 anggota peternak sapi perah rakyat.

Saat ini masih diperlukan lebih banyak dukungan untuk meningkatkan peternakan sapi perah rakyat di Jawa Timur.

Di 1985, perusahaan membentuk AgriService, tim khusus yang bertugas mendampingi para peternak untuk membantu mereka meningkatkan produktivitas dan kualitas susu segar mereka.

Tahun 1988, Nestlé Indonesia membangun pabrik baru di Kejayan, Pasuruan, dan menggendeng koperasi susu segar sebagai mitra pemasok susu segar.

“Pabrik Kejayan diperuntukkan untuk menghasilkan beberapa produk-produk susu. Tentunya, kami memerlukan bahan baku susu segar yang kami perolah secara lokal dari mitra kami, para peternak sapi perah yang berada di Jawa Timur,” kata Imelda Mayasari, Nestlé Indonesia Factory Manager.

Dia menjelaskan, dengan menggunakan sumber daya lokal, pihaknya dapat memastikan kualitas dan kesegaran tertinggi untuk produk kami sekaligus mendukung penghidupan para peternak sapi perah di Jawa Timur.

"Hal ini semakin memperkuat rantai pasokan dan memastikan aliran bahan baku berkualitas tinggi yang stabil," kata Imelda.

Upaya pemberdayaan peternakan sapi perah rakyat di Jawa Timur dikembangkan lagi dengan diubahnya nama Agriservice tim menjadi Milk Procurement and Dairy Development (MPDD) di 2007 yang berfokus pada wilayah unit khusus ini bekerja sama dengan koperasi dan peternak rakyat, memberikan dukungan dan bimbingan secara komprehensif.

Saat ini, tim MPDD telah mendampingi lebih dari 15.000 peternak sapi perah di Jawa Timur, dengan serangkaian program antara lain pelatihan praktik peternakan sapi perah yang baik dan berkelanjutan, pengoptimalan produktivitas dan kualitas, serta dorongan untuk menjalankan bisnis yang lebih ramah lingkungan. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas