Kemenperin Ajak Perusahaan Jepang Kolaborasi Pengembangan SDM Industri
Timedoor mewakili perusahaan sistem teknologi informasi, sementara di sektor energi terbarukan dan pengolahan limbah hadir A-Wing Group.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita bersama Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) Jepang Ken Saito sepakat melakukan pengembangan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) sektor industri, pada saat pertemuan di Tokyo beberapa waktu lalu.
Melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Kemenperin mengajak perusahaan-perusahaan Jepang untuk melakukan kolaborasi terkait pengembangan SDM industri.
Ini yang dilakukan saat menerima kunjungan dari Asia Africa Research Consulting and Investment (AAI Co., Ltd.) Jepang bersama delegasi dari negara tersebut.
Baca juga: Lestari Moerdijat: Pemberdayaan Perempuan jadi Langkah Strategis Tingkatkan Kualitas SDM Nasional
"Kami yakin dengan kunjungan dan diskusi ini akan membuka jalan kolaborasi yang lebih erat dan berkelanjutan khususnya dalam pengembangan SDM industri," tutur Kepala BPSDMI Masrokhan di Gedung PIDI 4.0, Jakarta, Kamis (11/7/2024).
Dalam kunjungan tersebut, hadir perusahaan Shoufuku Kikaku Co., Ltd. yang bergerak di bidang retail, pendidikan, serta pengembangan produk makanan dan minuman. Hadir pula Pupp the Second Corporation Co., Ltd. yang bergerak di bidang system development dan retail.
Berikutnya, Timedoor mewakili perusahaan sistem teknologi informasi, sementara di sektor energi terbarukan dan pengolahan limbah hadir A-Wing Group.
Selain itu, terdapat Imari Co., Ltd, perusahaan pakaian dan aksesoris, serta Ryuchantei yang merupakan rantai restoran ramen turut menjadi bagian dari delegasi Jepang.
Kepala AAI Co., Ltd., Hirohide Nakamura mengungkapkan potensi kerja sama antara pihaknya dan BPSDMI Kemenperin semakin terbuka luas.
"Sebelumnya kami telah membuka kelas industri internasional di Jepang, pertama dari Indonesia. Mahasiswa Politeknik ATI Makassar akan diberangkatkan ke Jepang dan belajar tentang industri di sana. Peluang untuk kerja sama dengan sekolah dan kampus lain di Indonesia terbuka lebar," ucap Nakamura.