Sandiaga Usul Dana Abadi Pariwisata Bisa Digunakan untuk Gelaran Moto GP Hingga Java Jazz
Sandiaga Uno mengatakan telah mengusulkan beberapa acara seperti kompetisi olahraga dan festival musik yang akan menggunakan dana abadi pariwisata
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Sanusi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan telah mengusulkan beberapa acara seperti kompetisi olahraga dan festival musik yang akan menggunakan dana abadi pariwisata Indonesia Quality Tourism Fund (IQTF) senilai Rp 2 triliun.
Nantinya, keputusan event mana yang akan dipilih ada di tangan Presiden Terpilih RI 2024-2029 Prabowo Subianto.
"Kemarin yang kita usulkan Moto GP, F1 Powerboat, Aquabike World Championship, World Surf League, dan beberapa kegiatan lainnya. Terus musiknya juga ada yang Java Jazz Festival, ada beberapa festival musik lainnya," katanya ketika ditemui di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Minggu (14/7/2024).
Baca juga: Sandiaga Usul GBK Seperti Taman Mini, Hanya Kendaraan Listrik yang Boleh Melintas
"Termasuk juga event-event lain seperti World Water Forum dan lain sebagainya. Itu nanti akan diusulkan untuk dipilih oleh Pak Prabowo sebagai Presiden di 2025 dan selanjutnya," sambung Sandiaga.
Ia pun menegaskan dana abadi ini akan digunakan untuk mendanai berbagai acara yang fokus pada pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.
Adapun dana abadi pariwisata ini akan dikelola oleh Badan Layanan Usaha (BLU) milik Kementerian Keuangan, yakni Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH).
Terkit dengan kapan rampungnya penyusunan rancangan Peraturan Presiden (Perpres) untuk dana abadi pariwisata ini, Sandiaga mengatakan akan selesai pada Agustus mendatang.
"Selesainya Agustus ini. Kelihatannya akhir Agustus," ujar mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.
Baca juga: Presiden Jokowi Minta Menparekraf Sandiaga Uno Siapkan Sport Tourism 2025, Ini Daftarnya
Dana awal kelolaan dari dana abadi pariwisata sebesar Rp 2 triliun ini akan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025.
Dana tersebut akan dimasukkan ke dalam RAPBN tahun 2025.