Jasindo Berikan Asuransi Anak Sekolah Senilai Rp 103 Miliar, Cetak Rekor MURI
Inklusi sektor asuransi juga rendah, hanya 16,63%, dibandingkan dengan perbankan yang mencapai 74,03%.
Penulis: willy Widianto
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo) menegaskan komitmennya terhadap keuangan berkelanjutan.
Melalui kegiatan literasi asuransi, penyediaan akses yang mudah, dan mengenalkan manfaat terhadap produknya, Jasindo mendukung generasi muda Indonesia agar kedepannya lebih mengenal dan paham asuransi.
Pada 2 Juni yang lalu, Jasindo telah menginjak usia ke 51 tahun dan dengan umur yang matang tersebut perusahaan ingin berkontribusi lebih dalam peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia dengan melaksanakan kegiatan edukasi dan mengenalkan manfaat asuransi melalui penyerahan polis Personal Accident (PA) Anak Sekolah secara gratis kepada 6,000 siswa di 30 kota di seluruh Indonesia, dengan total uangpertanggungan Rp103 miliar.
Sejalan dengan kegiatan yang telah dijalankan, Jasindo juga berhasil mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor - Dunia Indonesia (MURI) dengan memecahkan rekor "Pemberian Polis Asuransi Kecelakaan Diri Kepada Siswa Terbanyak".
Baca juga: Mobil dan Motor Nanti Wajib Punya Asuransi, Begini Respons Menperin
Pendiri MURI, Jaya Suprana, menyatakan bahwa penghargaan ini diharapkan dapat memperkuat komitmen Jasindo dalam mengenalkan perlindungan asuransi sejak dini kepada generasi muda Indonesia.
"Melalui kegiatan edukasi dan pemberian polis gratis ini, kami berharap Jasindo dapat mendukung Strategi Nasional Literasi Keuangan OJK tahun 2021-2025 untuk membangun generasi masa depan yang cakap keuangan," ujarnya, Jumat(19/7/2024).
Menurut hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2022, literasi asuransi di Indonesia masih tergolong rendah, dengan tingkat literasi sektor asuransi hanya 31,72 persen, jauh di bawah sektor perbankan yang mencapai 49,93%.
Inklusi sektor asuransi juga rendah, hanya 16,63%, dibandingkan dengan perbankan yang mencapai 74,03%.
“Kami memahami bahwa keberlanjutan industri asuransi terletak di tangan generasi mendatang. Oleh karena itu, penting untuk membangun mindset sadar risiko sejak dini kepada generasi muda Indonesia," kata Direktur Utama Asuransi Jasindo, Andy Samuel.
Asuransi Jasindo berharap bahwa inisiatif ini tidak hanya akan meningkatkan pemahaman tentang asuransi di kalangan anak-anak, tetapi juga akan menciptakan industri asuransi yang berkelanjutan.
“Dengan memberikan pemahaman baru mengenai risiko dan mitigasinya, serta bagaimana asuransi dapat membantu menghadapi risiko finansial, kami percaya bahwa anak-anak Indonesia akan tumbuh menjadi generasi yang lebih cerdas dan siap menghadapi masa depan," ujarnya.