Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menegaskan bakal membongkar gembong di balik praktik ilegal penyelundupan Benih Bening Lobster (BBL) ke luar negeri.

Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan Perikanan (Dirjen PSDKP) KKP, Pung Nugroho Saksono mengatakan, hal ini sejalan dengan komitmen negara untuk berperang dengan para pelaku penyelundupan BBL.

"Penyelundup itu adalah orang yang tidak bertanggung jawab dan orang yang menyelingkuhi negara kita, jadi ini harus diberantas," ungkap pria yang akrab disapa Ipung di Kantor KKP, Jakarta, Jumat (2/8/2024).

Baca juga: KKP Gagalkan 22 Aksi Penyelundupan Benih Lobster, Selamatkan Potensi Kerugian Negara Rp266 Miliar

"Masalah gembong kita sudah hafal kita sudah tahu semuanya. Tahun ini Insya Allah. Harus ada (yang dibongkar) kita buktikan ke masyarakat bahwa dalam hal ini (tak takut) ada orang besar yang melakukan penyelundupan tersebut," sambungnya.

Ipung melanjutkan, dirinya bersama jajaran tak takut apabila diancam oleh pihak manapun dalam membongkar gembong penyelundupan BBL.

Sejauh ini, yang sering ditindak dalam kasus penyelundupan BBL adalah para kurir. Namun, para dalang dibaliknya justru masih terbebas dan melakukan praktik tersebut.

"(Sejauh ini) tidak ada ancaman. Kami semuanya firm di lapangan dan kami juga sampaikan ke anggota bahwa dalam hal ini negara tidak boleh kalah," bebernya.

Sejauh ini, KKP mencatat telah menggagalkan 22 kali aksi penyelundupan benih bening lobster (BBL) selama semester I-2024.

Pung Nugroho Saksono mengatakan, aksi tersebut digagalkan pihaknya di 11 lokasi yang tersebar di berbagai wilayah.

Adapun, nilai kerugian negara yang berhasil diselamatkan dari 22 aksi penyelundupan senilai Rp266 miliar.

"Selama tahun 2024 kita berhasil menghentikan 22 kali penyelundupan BBL di 11 lokasi, dengan potensi kerugian yang dapat diselamatkan sebesar Rp266 miliar," ucap Ipung.

Ia mengungkapkan, dari pengamatan Ditjen PSDKP, aksi penyelundupan BBL hingga diekspor secara ilegal ini dinilai sangat terorganisir.

Penyelundupan BBL dilakukan para pelaku melalui jalur darat, laut, serta udara. Area rawan mulai dari pengepul, pelabuhan penyeberangan, pintu keluar bandara, serta jalur laut.

Untuk memberantas praktik penyelundupan benur ini, selain meningkatkan jam operasi, PSDKP menggandeng aparat penegak hukum lain.

"Kita gencarkan melakukan operasi yang juga dibantu aparat mulai dari Angkatan Laut, ada Kepolisian. Ini ruang gerak (makin sempit) mereka juga gelisah," papar Ipung.

"Yang tadinya mereka bebas lalu lalang saat ini dengan hadirnya tim gabungan dari Angkatan Laut, dari PSDKP, kemudian dari Kepolisian, mereka sudah mulai mencari celah mana yang kira-kira tidak sebebas dulu," pungkasnya.