MDA Undang UNHAS Melakukan Survei dan Kajian Bencana di Latimojong
Masmindo Dwi Area mengundang Tim Kajian Bencana dari UNHAS untuk memulai survei dan kajian awal di wilayah Kecamatan Latimojong
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Masmindo Dwi Area (MDA) mengundang Tim Kajian Bencana dari Universitas Hasanuddin (UNHAS) untuk memulai survei dan kajian awal di wilayah Kecamatan Latimojong, Sulawesi Selatan.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengumpulkan data dan fakta lapangan terkait penyebab banjir serta longsor.
Kepala Teknik Tambang (KTT) MDA, Mustafa Ibrahim, menyampaikan, sebagai perusahaan yang beroperasi di wilayah Latimojong, perseroan berperan aktif untuk berkontribusi dalam upaya memahami dan mengatasi penyebab bencana alam.
Baca juga: Penuhi Kebutuhan Listrik untuk Proses Produksi, Masmindo Dwi Area Gandeng PLN
"Kami berharap hasil survei ini dapat memberikan panduan yang bermanfaat untuk melindungi komunitas lokal dan lingkungan sekitar," tutur Mustafa ditulis Selasa (19/8/2024).
Ketua Tim Kajian Bencana UNHAS, Amril Hans menyatakan apresiasinya terhadap data dan presentasi yang telah dibuat oleh tim MDA yang dianggapnya sudah sangat komprehensif dan hanya memerlukan tambahan pemetaan sosial di kajian berikutnya.
"Survei ini bertujuan tidak hanya untuk memahami penyebab bencana, tetapi juga untuk merancang strategi mitigasi yang melibatkan semua pemangku kepentingan dalam upaya pencegahan bencana," paparnya.
Adapun tim gabungan yang terdiri dari para ahli geologi, hidrogeologi, geoteknik, serta pakar mitigasi bencana dari UNHAS dan MDA bersama-sama meninjau langsung wilayah terdampak.
Baca juga: Momen HUT Kemerdekaan Ke-78 RI, Pandawa Ganjar Bersih-bersih Gunung Latimojong di Sulawesi Selatan
Kegiatan survei berfokus pada identifikasi faktor-faktor penyebab bencana, termasuk analisis kondisi geologi, perubahan penggunaan lahan, curah hujan, dan kondisi sosial di sekitar Kecamatan Latimojong.
Pengumpulan data topografi, hidrologi, dan geoteknik di lokasi
bencana juga dilakukan untuk memahami karakteristik tanah, batuan, dan daerah aliran Sungai yang diperlukan untuk memprediksi potensi bencana longsor dan banjir di masa depan.
Selain itu, tim juga mengevaluasi langkah-langkah mitigasi yang telah diambil sebelumnya dan mengembangkan rekomendasi untuk tindakan mitigasi yang lebih efektif, termasuk peningkatan infrastruktur dan program edukasi masyarakat.
Kegiatan survei ini rencananya akan dilanjutkan secara berkala, dan hasil temuan serta kajian lapangan yang dilakukan akan dipresentasikan dalam bentuk seminar sekaligus sosialisasi yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan.