Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Hippindo: Faktor Perubahan Perilaku Picu Perkembangan Transaksi Digital

Masih minimnya wawasan dan literasi yang ada, membuat masyarakat, khususnya pelaku usaha masih takut menggunakan aplikasi digital.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Hippindo: Faktor Perubahan Perilaku Picu Perkembangan Transaksi Digital
ISTIMEWA
Ilustrasi. Masih minimnya wawasan dan literasi yang ada, membuat masyarakat, khususnya pelaku usaha masih takut menggunakan aplikasi digital. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) melihat perkembangan penggunaan transaksi digital semakin pesat, dipicu oleh perubahan perilaku masyarakat, yang kini enggan membawa uang cash dalam jumlah besar.

Sekretaris Jenderal Hippindo Haryanto Pratantara menyampaikan, perkembangan transaksi digital di Indonesia semakin pesat. Pandemi Covid-19 juga turut jadi pemicu lantaran pembayaran diharuskan tidak menggunakan cash.

"Sekarang semua sudah terbiasa dengan digital payment, yang ternyata lebih mudah. Khususnya, bagi generasi yang lebih muda. Mereka sudah tidak mau repot membawa uang cash yang harus bolak bali ke ATM," ujar Haryanto, Selasa (13/8/2024).

Selain itu, kemunculan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) juga dinilai bisa mempercepat dan memperluas transaksi digital. Hal tersebut, ucap Haryanto, merupakan langkah positif karena memberikan konsumen pilihan pembayaran digital yang lebih mudah.

Baca juga: PHRI: Pembayaran Melalui QRIS Dapat Minimalisir Penggunaan Uang Palsu

"Karena langsung terkait dengan rekening tabungan mereka. Sedangkan, digital payment lain mengharuskan kita top up di akun digital payment tersebut," tutur Haryanto.

Menurut data Hippindo, transaksi digital seperti QRIS juga dapat meningkatkan jumlah transaksi terhadap para anggotanya. "QRIS ini bisa berkontribusi 30-40 persen dari seluruh payment yang ada," sambungnya.

Berita Rekomendasi

Haryanto menambahkan, QRIS juga memberikan dampak positif lainnya, seperti memberikan kemudahan pembayaran kepada konsumen.

Kemudian, mengurangi administrasi penghitungan uang hasil penjualan secara manual."Dan juga mengurangi kemungkinan fraud di toko," terang Haryanto.

Indra, praktisi dan juga direktur utama PT Trans Digital Cemerlang (TDC), perusahaan penyedia jasa teknologi digital mengutip pernyataan BI bahwa QRIS telah memiliki standar nasional yang mengacu pada fitur keamanan internasional.

“Artinya dari sisi keamanan tentunya jaminan menghindari adanya Fraud. Tapi seperti kata BI, semua pengawasan ini menjadi tanggungjawab bersama, baik penyedia maupun pengguna,” ujar Indra mengutip pernyataan Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta Juni lalu.

Indra juga memastikan BI bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), dan Penyedia Jasa Pembayaran (PJP), dimana perusahaanya ada didalamnya, selalu melakukan sosialisasi dan edukasi terkait keamanan transaksi QRIS kepada para merchant.

Contoh inovasi dilakukan perusahaannya dalam produk Posku Lite untuk pembayaran melalui QRIS pada komunitas UMKM adalah memberikan insentif pendampingan literasi keuangan, seminar dan workshop digital marketing, dan insentif lainnya selama menjadi mitra.

Beberapa di antaranya adalah bermitra dengan komunitas Tamado Grop di Sumatera untuk menjangkau UMKM di Pematang Siantar, Kabupaten Samosir, Aceh, Bali dan beberapa tempat lainnya. Aplikasi Posku Lite juga ikut serta berpartisipasi meramaikan kegiatan Jateng Fair 26-11 Agustus 2024.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas