Presiden Jokowi: Cakupan Internet Capai 79 Persen, Dorong Digitalisasi UMKM
pemerintah terus mendorong digitalisasi, di antaranya melalui tingkat penetrasi internet di Indonesia, yang sudah mencakup 79 persen pada tahun 2024.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, pemerintah terus mendorong digitalisasi, di antaranya melalui tingkat penetrasi internet di Indonesia, yang sudah mencakup 79 persen pada tahun 2024.
Jokowi mengatakan, kemajuan di sektor teknologi dan digitalisasi ditandai dengan pertama kalinya memiliki INA Digital.
“Sebuah digitalisasi layanan pemerintah yang terintegrasi untuk mempercepat dan mempermudah layanan bagi masyarakat,” ujar Jokowi saat Sidang Tahunan MPR di Jakarta, Jumat (16/8/2024).
Baca juga: Ciptakan Ekonomi Berkualitas, Puan Minta Hilirisasi Tak Hanya Mineral Tapi Pertanian dan Perkebunan
Selain itu, digitalisasi nasional juga turut didorong dengan cakupan elektrifikasi, yang terus diperluas hingga mencapai 99 persen di tahun 2024. Demikian juga dengan cakupan internet yang terus ditingkatkan.
“Hingga mencapai 79 persen di tahun 2024. Cakupan ini akan menjadi ekosistem yang baik untuk mendorong digitalisasi UMKM dan pengembangan start up Indonesia,” kata Jokowi.
Sehingga, diharapkan pemerintah akan melahirkan semakin banyak entrepreneur muda berkualitas di negeri ini. Di sisi lain, kata Jokowi, pemerintah turut memberi dukungan produk dalam negeri.
Baca juga: Menkominfo: Penetrasi Internet di Indonesia Capai 78 Persen dari Jumlah Penduduk
“Kita berikan perhatian khusus dengan memprioritaskan belanja APBN, APBD, dan BUMN untuk produk-produk dalam negeri. Dukungan tersebut karena kita ingin apa yang berasal dari rakyat dapat kembali ke rakyat, dan bermanfaat maksimal untuk rakyat,” terang Jokowi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia