General Motors PHK Lagi 1.000 Karyawan dari Divisi Perangkat Lunak dan Layanan
General Motors kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) atas 1.000 karyawannya di seluruh dunia demi menekan pengeluaran perusahaan.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM - General Motors (GM) kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) atas 1.000 karyawannya di seluruh dunia demi menekan pengeluaran perusahaan.
Meski GM mengakui adanya PHK tersebut, namun belum secara resmi mengonfirmasi besaran jumlah karyawan yang diberhentikan.
Berbagai sumber menyebutkan angkanya mencapai 1.000 dan 600 diantaranya diyakini merupakan pekerja dari bagian teknologi perusahaan yang terletak di dekat Detroit, Amerika.
"Saat kita membangun masa depan GM, kita harus menyederhanakan kecepatan dan keunggulan, membuat pilihan yang berani dan memprioritaskan investasi yang akan memberikan dampak terbesar. Akibatnya, kami mengurangi tim tertentu dalam organisasi perangkat lunak dan layanan," kata Juru Bicara GM dikutip dari Carscoops, Selasa (20/8/2024).
Berdasarkan perkiraan angka PHK di atas, berarti pengurangan 1,3 persen pada tenaga kerja global GM yang berjumlah 76.000 orang. Dari jumlah tersebut 53.000 diantaranya berbasis di Amerika Serikat.
GM ingin melakukan penghematan guna membantu mendanai investasi besar yang mereka perlukan untuk bertransisi ke masa depan listrik dengan fokus utama pada teknologi perangkat lunak.
GM memilih mengembangkan sistem perangkat lunak dalam mobilnya sendiri daripada menggunakan Apple CarPlay dan Android Auto di EV barunya, sehingga dapat menghasilkan lebih banyak uang dari layanan berlangganan.
Baca juga: Honda dan General Motors Batalkan Proyek Mobil Listrik Murah
GM dan produsen mobil lainnya percaya bahwa berlangganan fitur seperti aplikasi streaming dan teknologi bantuan pengemudi akan menjadi sumber pendapatan besar bagi industri mobil di tahun-tahun mendatang.