Pasok Kebutuhan Pangan IKN, Mentan Amran Bakal Ubah 500 Ribu Lahan Rawa di Kalteng Jadi Sawah
Dari 2,7 juta hektare lahan yang tersedia, sebanyak 500 ribu hektare dari itu akan dimanfaatkan untuk penanaman padi.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah tengah menyiapkan program Upsus Optimasi Lahan Rawa dan cetak sawah di Kalimantan Tengah (Kalteng) sebesar 500 ribu hektare yang tersebar di 14 kabupaten/kota.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, pencetakan sawah itu dilakukan untuk menyuplai kebutuhan pangan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Dari 2,7 juta hektare lahan yang tersedia, sebanyak 500 ribu hektare dari itu akan dimanfaatkan untuk penanaman padi.
Baca juga: Dikelola BUMN Farmasi, IKN Nusantara Dilengkapi 2 Klinik dan Lab Medis untuk Layani ASN
Program pengembangan sawah di lahan rawa ini terletak di kawasan aluvial eks Pengembangan Lahan Gambut (PLG) di Kalteng.
Daerah tersebut tadinya merupakan bagian dari Program Strategis Nasional (PSN).
Satu dari 14 titik tersebut berada di Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, yang memiliki potensi lahan untuk cetak sawah seluas 400 ribu hektare.
"Kami telah menurunkan tim pusat, pemerintah daerah, dan TNI untuk memeriksa semua status lahan agar proses tahap selanjutnya dapat segera dimulai," kata Amran dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (21/8/2024).
Di Kecamatan Dadahup, ada Blok B dan C yang dulunya sering tergenang banjir, sehingga ditinggalkan oleh petani.
Namun, kini telah mendapat perbaikan dan pembangunan infrastruktur irigasi oleh Kementerian PUPR dan telah layak untuk ditanami kembali.
Saat ini, masih ada sekitar 21.224 hektare lahan terlantar dan tidak digarap oleh petani.
Oleh karena itu, Amran meminta adanya kerja sama dari berbagai pihak untuk menyukseskan program cetak sawah ini.
Dalam menjalankan pengembangan cetak sawah ini, Amran mengatakan bahwa pihaknya menggunakan teknologi modern.
"Tidak hanya dengan cara manual, tetapi juga melibatkan tenaga terlatih, termasuk mendorong partisipasi petani milenial," ujarnya.
Adapun pengembangan cetak sawah ini dipastikan tidak membuka kembali lahan eks PLG, tetapi mengoptimalkan pemanfaatan lahan eksisting di eks PLG dan di luar lahan PLG.
Dia bilang, prosesnya akan dilakukan secara bertahap, di mana selanjutnya adalah identifikasi kepemilikan lahan dan desain pengelolaan dengan melibatkan masyarakat dan investor.
"Setelah irigasi tersedia, kami akan melakukan budidaya untuk selanjutnya mempersiapkan kebutuhan saprodi," ucap Amran.
Dengan potensi lahan rawa yang dapat diubah pertanian produktif, Amran yakin dapat membangun lumbung pangan yang juga akan memasok beras ke IKN.
"Dengan potensi lahan rawa yang dapat menjadi lahan pertanian produktif, kita yakin dapat membangun lumbung pangan yang juga akan memasok beras ke Ibu Kota Negara," pungkas Amran.