Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ramalan Harga Bitcoin di Akhir 2024, Satu Koin Bisa Tembus Rp1,2 Triliun

Pergerakan harga Bitcoin dan sejumlah aset kripto terpantau variatif hari ini, Jumat (23/8/2024), menjelang pidato Gubernur The Fed Jerome Powell.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Ramalan Harga Bitcoin di Akhir 2024, Satu Koin Bisa Tembus Rp1,2 Triliun
NY Post
Harga Bitcoin mungkin mencapai 100.000 dolar AS selama Pemilu Amerika Serikat di bulan November 2024. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Menjelang pidato Gubernur The Fed Jerome Powell di simposium Jackson Hole, pergerakan harga Bitcoin dan sejumlah aset kripto terpantau bergerak variatif hari ini, Jumat (23/8/2024).

Berdasarkan data coinmarketcap, harga Bitcoin (BTC) naik tipis 4,43 persen bertengger di kisaran 60.697 dolar AS per koin, diikuti kenaikan koin Ethereum naik 1,78 persen jadi 2.637 dolar AS. Solana melesat 1,36 persen ke level 144.90 dolar AS. Kemudian Dogecoin naik 5,14 persen hingga dibanderol jadi 0.106 dolar AS.

Namun kenaikan harga tak berlaku untuk koin Tether, aset kripto ini justru anjlok 0,03 persen jadi 1 dolar AS, Toncoin ambles 1,40 persen di kisaran 6.52 dolar AS dan Litecoin turun 2,95 persen dibanderol murah jadi 63.87 dolar AS.

Pergerakan harga kripto yang variatif buntut kekhawatiran investor terkait data inflasi AS yang akan dirilis pada akhir pekan ini, ketegangan itu yang membuat investor melakukan wait and see hingga pasar kripto bergerak variatif.

Secara bulanan, inflasi AS berada di angka 0,3 persen pada April 2024, penurunan itu membuat para analis optimis tren inflasi AS di bulan ini berjalan ke arah yang positif. Kondisi tersebut didukung dengan adanya pemulihan pasar tenaga kerja yang tidak lagi menimbulkan risiko bagi inflasi.

Ekonom di perusahaan investasi global Goldman Sachs bahkan turut memangkas kemungkinan resesi di Amerika Serikat dalam tahun depan menjadi 20 persen dari perkiraan sebelumnya sebesar 25 persen, sebagaimana dikutip dari Cointelegraph.

BERITA REKOMENDASI

Apabila laporan inflasi pekerjaan AS untuk Agustus terlihat cukup baik, maka kemungkinan The Fed yang akan menurunkan suku bunga sebesar 0,25 persen atau sekitar 50 bps pada pertemuan tanggal 17-18 September.

“Pedagang Bitcoin bisa menyambut baik penurunan suku bunga, namun kami memperkirakan investor untuk bersiap menghadapi Bitcoin akan terkoreksi lebih rendah, kemudian kembali bangkit seperti yang terjadi pada tahun 2019,” jelas Kepala penelitian Research, Markus Thielen.

Bitcoin Bisa Sentuh Harga Rp1,2 Triliun

Terpisah, meski harga Bitcoin hanya berada di kisaran 60.000 dolar AS atau setara Rp 979,4 miliar (dengan asumsi kurs Rp 15.740 per dolar AS) mata uang kripto teratas dunia ini diperkirakan akan mencapai level baru dan melonjak ke 150.000 dolar AS atau setara Rp 2,4 miliar pada Desember.

Baca juga: Jelang Sidang Jackson Hole Pasar Kripto Kompak Merah, Begini Analisis Prospek Bitcoin Cs

Proyeksi ini senada dengan analisa bank multinasional Standard Chartered yang memperkirakan harga bitcoin mungkin mencapai 100.000 dolar AS selama Pemilu Amerika Serikat di bulan November, mencerminkan kegembiraan pasar yang sedang berlangsung di sekitar kelas aset yang baru lahir.

Didukung oleh beberapa sentimen positif diantaranya pulihnya kepercayaan investor terhadap aset kripto. Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah pengguna aset kripto di dunia, yang mencapai 420 juta per bulan November 2023.

Baca juga: Investor Baru Aset Kripto di Indonesia Tumbuh 400 Ribu Setiap Bulan


Faktor lain yang membuat harga Bitcoin bull selama sebulan terakhir yakni karena adanya dorongan dari halving Bitcoin yang diproyeksikan akan terjadi pada 2024.

Halving sendiri merupakan fenomena penting dari protokol Bitcoin yang terjadi kira-kira setiap empat tahun sekali. Dengan adanya Halving jumlah bitcoin baru yang beredar di jaringan dapat dibatasi sehingga mengurangi adanya resiko krisis likuiditas.

Respon positif ini yang diyakini dapat memicu kebangkitan cryptocurrency.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas