20 Inovator Pikiran Terbaik Negeri Fokus Pada Tiga Isu
Tujuannya untuk menemukan gagasan dan inovasi terbaik yang bisa menawarkan solusi atas isu- isu di masa depan.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yayasan BUMN menyaring para inovator terbaik negeri dalam program Pikiran Terbaik Negeri dan menentukan yang terbaik melalui Grand Final Pitching yang diselenggarakan di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Minggu (25/8/2024).
Program Pikiran Terbaik Negeri berkolaborasi dengan ANGIN sebagai implementor program, seluruh Venture Capital BUMN dan outreach partner yang memastikan agar penerima manfaat dari program ini tepat sasaran.
Baca juga: Dukung Generasi Inovator Melalui SDG Innovation Accelerator untuk Profesional Muda
Tujuannya untuk menemukan gagasan dan inovasi terbaik yang bisa menawarkan solusi atas isu- isu di masa depan.
Menteri BUMN Erick Thohir, mengatakan Pikiran Terbaik Negeri yang diinisiasi Yayasan BUMN akan refocusing pada kesehatan ibu dan anak, kesehatan metal dan lingkungan.
"Kita tidak bisa berjalan sendiri, harus ada kolaborasi yang strategis dan ide-ide inovatif, kreatif yang berdampak positif dan luas bagi masyarakat serta lingkungan, Kita juga membutuhkan roadmap yang terukur. Jadi Yayasan BUMN juga menggandeng para expert panel di bidangnya masing-masing, untuk bersama-sama menjalankan program-program utama Yayasan BUMN," tutur Erick dalam acara di Jakarta, Minggu (25/8/2024).
Program ini menyalurkan dana hibah hingga Rp 3 miliar untuk mewujudkan gagasan, menjadi inovasi yang solutif.
Dari ketiga isu yang diangkat terdapat fakta bahwa di tahun 2020 ada 149 juta anak di dunia mengalami stunting dan 6,3 juta di antaranya anak Indonesia, menyangkut isu kesehatan ibu dan anak.
Kedua, di isu kesehatan mental, sebanyak 61 persen remaja pernah mengalami pemikiran untuk bunuh diri. Hanya 10,4 persen yang menerima perawatan.
Ketiga lingkungan, 70 persen wilayah kita laut bukan daratan. Kalau bicara green economy, 25 persen dari lahan di Indonesia, karena pestisida tinggi menjadi lahan yang kurang baik. Kemudian ada limbah yang terbesar di dunia menjadi masalah Indonesia..
Baca juga: Ajak Inovator Muda Unjuk Gigi Melalui SSFT di Indonesia
"Oleh karena itu, masalah ini kita jangan dilihat sebagai masalah yang hanya kita tonton, tetap harus ciptakan solusi. Kita tidak mau BUMN maupun private sektor berdiri sendiri. Kita harus ciptakan kebersamaan. Saya berharap ini menjadi fondasi yang baik sebelum kalian semua terbang. Kita harus melakukan solusi-solusi ini bersama tidak sendiri-sendiri," ucap Erick.
Ketua Yayasan BUMN Syafuan, mengungkapkan Grand Final Pitching bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga arena untuk pertukaran ide dan kolaborasi.
"Yayasan BUMN menyediakan ruang khusus di mana para peserta, komunitas, pengunjung, Venture Capital dan panelis bisa bertukar pikiran dan membangun koneksi. Dari diskusi panel hingga sesi networking, setiap aspek acara dirancang untuk memaksimalkan interaksi produktif," ujar Syaufan.
Pemenang pertama Pikiran Terbaik Negeri adalah Gede Jamur, kedua BIKI dan pemenang ketiga ehealth.co.id.
Sementara pemenang favorit pilihan penonton adalah Arconesia dan pemenang favorit versi media sosial The Prenatal Institute.
Setelah acara Grand Final Pitching, para peserta masih akan melanjutkan program Pikiran Terbaik Negeri ini hingga tiga bulan mendatang.
Program tersebut adalah implementasi proyek dan impact report. Impact report akan berisi tentang pelaksanaan program dan seberapa besar peningkatan dampak dari program Pikiran Terbaik Negeri terhadap lingkungan sekitar dan proyek sosial para peserta.
Kemudian akhir dari Program Pikiran Terbaik Negeri ini, seluruh peserta akan menampilkan hasil karyanya dalam acara final show case yang akan diselenggarakan di bulan November 2024.
Acara ini diakhiri dengan pernyataan komitmen Yayasan BUMN untuk terus mendukung inovasi sosial di Indonesia.