Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Soal Cacar Monyet, Menparekraf Sandiaga Klaim Belum Ada Larangan Wisman Asal Thailand

ementerian Kesehatan mengimbau masyarakat untuk mewaspadai penularan monkeypox atau mpox (MPXV), khususnya yang terjadi antar manusia

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Soal Cacar Monyet, Menparekraf Sandiaga Klaim Belum Ada Larangan Wisman Asal Thailand
Dokumentasi
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf) Sandiaga Uno 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyatakan, hingga saat ini pemerintah belum mengatur larangan bagi wisatawan mancanegara (wisman) dari Thailand untuk masuk ke Indonesia.

Hal itu merespons penemuan penyakit cacar monyet atau Mpox di Thailand.




"Ya, tidak ada (larangan) per hari ini jadi semuanya waspada tapi tidak perlu ada kepanikan," kata Sandiaga Uno saat Weekly Briefing di Kemenparekraf, Senin (26/8/2024) malam.

Baca juga: Praktisi Kesehatan Bagikan Tips Cegah Komplikasi hingga Kematian karena Mpox

Meski begitu, Sandiaga mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan tetap meningkatkan kewaspadaan. Sandiaga bilang, pemerintah Indonesia terbuka menyoal wisman dari berbagai negara, namun yang perlu ditekankan adalah memastikan kesehatan wisatawan Nusantara (wisnus) saat tiba dari perjalanan.

"Terutama di bulan September ini akan banyak event-event besar dan juga kita harapkan ini terpantau dengan baik atas kerjasama Kementerian Kesehatan dan perhubungan dan kami terus akan membantu untuk mensosialisasi," jelas Sandiaga.

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf Nia Niscaya menyatakan, Kemenparekraf sendiri telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Dirjen Perhubungan Udara untuk menetapkan prosedur layaknya pandemi Covid-19 yang lalu.

BERITA TERKAIT

"Kemudian juga aplikasi eHAC itu akan dilakukan kembali sebagai bentuk antisipasi terhadap wabah M-Pox. Jadi artinya secara negara, secara destinasi di pintu-pintu itu Kementerian Kesehatan sudah alert dan akan memperlakukan hal seperti waktu COVID-19," ungkapnya.

Adapun Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat untuk mewaspadai penularan monkeypox atau mpox (MPXV), khususnya yang terjadi dari manusia ke manusia.

Baca juga: Tiga Kasus Baru Mpox di Dunia, Dua di Antaranya Clade Ib

Plh. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr. Yudhi Pramono, MARS mendorong masyarakat agar tetap mewaspadai penularan virus Mpox.

“Kepada masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, menerapkan perilaku seksual yang sehat seperti tidak gonta ganti pasangan ataupun perilaku seks sesama jenis,” pesan Yudhi dilansir dari laman resmi Kemenkes, Sabtu (24/8/2024).

Penyakit ini dapat menular melalui kontak erat dengan cairan tubuh atau lesi kulit orang yang terinfeksi. Penularan juga bisa melalui kontak tidak langsung pada benda yang terkontaminasi atau droplet.

Penyakit mpox dapat menyebar melalui kontak langsung kulit ke kulit atau membran mukosa termasuk saat melakukan kontak seksual.

Penularan melalui droplet biasanya membutuhkan kontak erat yang lama sehingga anggota keluarga yang tinggal serumah atau kontak erat dengan kasus berisiko lebih besar untuk tertular.

“Jika bergejala Mpox, segera mengunjungi dokter ke fasilitas kesehatan terdekat," imbaunya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas