Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Dirut Bulog Senang Dengar Kabar India Bakal Ekspor Beras Lagi, RI Siap Impor?

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengungkap kabar yang menyebutkan India akan membuka keran ekspor berasnya lagi.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Sanusi
zoom-in Dirut Bulog Senang Dengar Kabar India Bakal Ekspor Beras Lagi, RI Siap Impor?
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi (kiri) 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengungkap kabar yang menyebutkan India akan membuka keran ekspor berasnya lagi.

Pada Juli 2023 lalu, Perdana Menteri India Narendra Modi resmi memberlakukan larangan ekspor beras.

Larangan ekspor beras jenis non basmati diberlakukan Modi lantaran para petani di India mengalami gagal panen akibat cuaca ekstrem, di mana saat itu India dilanda gelombang panas mencapai 46 derajat celcius.

Baca juga: Harga Gabah Tinggi tapi Pasar Beras Lesu, Bulog Akui Bakal Sulit Lakukan Penyerapan

India sendiri diketahui menjadi salah satu eksportir beras terbesar di dunia, dengan menyumbang 40 persen ekspor beras ke pasar global.

"Saya baru mendapatkan surat yang mengatakan bahwa India itu membuka pasarnya ya, mulai membuka pasarnya. Itu kabar gembira tentunya," kata Bayu di Jakarta, dikutip Sabtu (31/8/2024).

Ia mengatakan, dengan India yang kabarnya akan kembali membuka keran ekspor beras mereka, harga beras dunia bisa turun.

Berita Rekomendasi

Hal itu mengingat India merupakan pemasok beras yang besar di dunia.

"India itu pemasok yang besar. Jadi kalau dia memasok beras itu dalam jumlah yang besar, maka yang akan terpengaruh adalah pasar dunia, perberasan secara keseluruhan. Biasanya kalau India buka, harga jadi relatif turun gitu," ujar Bayu.

Bagi Indonesia yang masih membutuhkan tambahan pasokan beras impor, Bayu menyebut kabar ini akan menguntungkan RI.

Baca juga: Diminta Jokowi Akuisisi Perusahaan Beras Kamboja Tapi Belum Teralisasi, Ini Alasan Bulog

Saat ini, di tengah pelemahan dolar dan rupiah yang menguat, akan membuat biaya yang dikeluarkan Indonesia dalam melakukan pengadaan luar negeri lebih kecil.

"Jadi, ini situasinya berbagai faktor. Kita perhatikan lah," ucap Bayu.

Ia masih harus memastikan kabar ini lebih lanjut. Jika memang India sudah membuka kembali ekspor berasnya, Bayu mengungkap Bulog sudah berjaga-jaga.

Izin impor yang dipegang Bulog sudah termasuk dari India. Selama ini tidak bisa dilakukan hanya karena India menutup keran ekspor berasnya.

"Jadi, kalau mereka buka, kita undang mereka ikut mekanisme kita, mekanisme pengadaan yang selama ini dengan tender dan lain-lain. Ya most welcome," pungkas Bayu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas