Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ekonom Senior Faisal Basri Meninggal Dunia Akibat Sakit Jantung

INDEF amat sangat berduka kehilangan salah satu pendiri, seorang ekonom terkemuka Indonesia.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Ekonom Senior Faisal Basri Meninggal Dunia Akibat Sakit Jantung
YouTube Mahkamah Konstitusi RI
Ekonom senior Faisal Basri. Ia tutup usia pada 65 tahun karena sakit jantung. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom senior Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) Faisal Basri meninggal dunia akibat serangan jantung.

Hal itu diungkap oleh sesama ekonom senior INDEF lainnya, yaitu Dradjad Wibowo.

"Almarhum sakit jantung," kata Dradjad kepada Tribunnews, Kamis (5/9/2024).

Ia mengatakan, INDEF sangat berduka kehilangan salah seorang pendiri.

Baca juga: BREAKING NEWS: Ekonom Senior Faisal Basri Meninggal Dunia

"INDEF amat sangat berduka kehilangan salah satu pendiri, seorang ekonom terkemuka Indonesia," ujar Dradjad.

Kabar Faisal Basri tutup usia sebelumnya telah dibenarkan oleh ekonom senior INDEF lainnya, yaitu Tauhid Ahmad.

BERITA TERKAIT

"Iya benar, saya sedang menuju ke rumah sakit. Mohon doanya," ujar Tauhid saat dihubungi Tribun.

Sebelumnya, Tauhid menginformasikan melalui pesan singkat WhatsApp pada grup ruang diskusi terkait ekonomi.

Adapun pesan WhatsApp tersebut berbunyi:

Innalillahi wa innailaihi rodji’un

Telah berpulang ke rahmatullah hari ini Kamis, 5 September 2024, pukul 03.50 WIB di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta, suami, ayah, anak, abang, adik, uwak, mamak, kami tersayang:

Bp. Faisal Basri bin Hasan Basri Batubara pada usia 65 tahun

Mohon doanya semoga Rahimahullah diberikan tempat terbaik Jannatul Firdaus, diampuni segala khilafnya, dilapangkan kuburnya, diterima amal ibadahnya, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan keikhlasan.

Kami yang kehilangan: Syafitrie (Fitrie) Anwar Ibrahim Basri Siti Nabila Azuraa Basri Muhammad Attar Basri Beserta ibu, adik-adik, abang, kakak dan keponakan semua

Rumah Duka: Komplek Gudang Peluru Blok A 60 Jakarta Selatan

Info Pemakaman : Berangkat sekitar Ba’da Ashar dari mesjid Az Zahra, Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan.

Profil Faisal Basri

Faisal Basri adalah ekonom dan politikus asal Indonesia.

Pemilik nama Faisal Nur Fiqih itu merupakan lulusan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (UI).

Ia adalah keponakan dari mendiang Wakil Presiden RI, Adam Malik.

Lulus dari UI pada 1985, Faisal Basri melanjutkan pendidikan S2 dan sukses meraih gelar Master of Arts bidang ekonomi di Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, Amerika (1988).

Dikutip dari lpem.org, kariernya sebagai akademisi dimulai dari pengajar pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UI untuk mata kuliah Ekonomi Politik, Ekonomi Internasional, Ekonomi Pembangunan, dan Sejarah Pemikiran Ekonomi (1981-sekarang).

Ia juga merupakan pengajar pada Program Magister Akuntansi (Maksi), Program Magister Manajemen (MM), Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Pembangunan (MPKP), dan Program Pascasarjana Universitas Indonesia (1988-sekarang).

Pada 1996, Faisal Basri pernah menerima penghargaan selaku Dosen Teladan III UI.

Faisal Basri juga pernah diamanatkan menjadi Ketua Jurusan ESP (Ekonomi dan Studi Pembangunan) FEBUI (1995-1998) dan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Perbanas Jakarta (1999-2003).

Ia merupakan pendiri Institute for Development of Economics & Finance (INDEF) (1995-2000).

Di bidang pemerintahan, Faisal Basri pernah mengemban amanah sebagai anggota Tim Perkembangan Perekonomian Dunia pada Asisten II Menteri Koordinator Bidang EKUIN (1985-1987) dan anggota Tim Asistensi Ekuin Presiden RI (2000).

Selain mengajar, Faisal Basri juga kerap menulis buku dan artikel di berbagai jurnal serta media massa.

Tahun 2002, ia diangkat menjadi anggota Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).

Faisal Basri juga terjun ke dunia politik dengan mendirikan Majelis Amanah Rakyat (Mara).

Mara merupakan cikal bakal Partai Amanat Nasional (PAN).

Di partai berlambang matahari itu, Faisal Basri mengemban tugas sebagai Sekretaris Jendera (Sekjen) periode 1998-2000.

Pada 2000, ia keluar dari partai yang saat itu dipimpin Amien Rais dan mendirikan organisasi Pergerakan Indonesia yang mencita-citakan politik bersih, berkarakter, dan berideologi.

Sejumlah tokoh ikut mendirikan organisasi tersebut, antara lain Budiman Sudjatmiko dan Faisol Reza.

Budiman Sudjatmiko sempat bergabung dengan PDIP tapi kemudian dipecat, sedangkan Faisol Reza merupakan politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Pada Oktober 2011, Faisal Basri menggandeng Biem Benyamin, putra tokoh legendaris Betawi Benyamin Sueb untuk mencalonkan diri sebagai calon Gubernur DKI Jakarta dari jalur independen.

Namun, ia tidak berhasil memenangkan Pilkada 2012 sebab mendapat suara lebih sedikit dari Joko Widodo, Fauzi Bowo, dan Hidayat Nur Wahid.

Namun, pasangan ini mendapatkan lebih banyak suara ketimbang Alex Noerdin dan Hendardji Soepandjo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas