Mau Genjot Produksi Migas, Bahlil Tawarkan Kerjasama Kelola Blok Migas ke China
Menteri Bahlil Lahadalia menyiapkan kerjasama dengan China untuk mengoptimalkan potensi blok-blok minyak dan gas di dalam negeri.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyiapkan kerjasama dengan China untuk mengoptimalkan potensi blok-blok minyak dan gas di dalam negeri.
Upaya ini juga bertujuan meningkatkan investasi di sektor energi sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi.
Bahlil mengatakan, alasan dipilihnya China lantaran dikenal memiliki keunggulan teknologi dalam melakukan eksplorasi. Adapun penjajakan tersebut dilakukan saat menghadiri The 7th Indonesia China Energy Forum (ICEF).
"Kita masih punya banyak potensi blok (migas) yang bisa untuk meningkatkan produktivitas migas nasional. Saya tawarkan kepada teman-teman investor Tiongkok beberapa potensi yang dapat kita kembangkan bersama," ungkap Bahlil dalam keterangannya, Kamis (5/9/2024).
"Di sinilah pertemuan untuk menemukan formulasi yang tepat dalam rangka pengembangan bisnis bersama," sambungnya.
Sebelumnya Bahlil menyinggung lifting minyak Indonesia yang terus mengalami penurunan secara alami. Padahal ketimpangan terjadi, lantaran konsumsi dalam negeri terus meningkat.
"Di Indonesia sendiri, kita tahu bahwa lifting minyak kami semakin hari terus menurun, sedangkan konsumsi terus meningkat," papar Bahlil.
"Konsumsi Indonesia sekarang 1.600.000 barrel per day. Lifting minyak kami sekarang kurang lebih sekitar 600.000 barrel per day," ujarnya.
Baca juga: Anak Buah Bahlil Ungkap Upaya Pemerintah Genjot Produksi Migas di Dalam Negeri
Bahlil menegaskan, kerja sama yang terjalin kedua belah pihak harus saling menguntungkan dan Pemerintah Indonesia akan membuka ruang sebaik-baiknya.
Bahlil juga menyakinkan pihak China untuk tidak ragu bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dan menjamin akan memberikan kenyamanan berinvestasi.
Baca juga: SKK Migas Catat Realisasi Pengeboran Tembus 107 Sumur Migas di Agustus 2024
"Kerja sama dan program yang telah dihasilkan di bawah kerangka bilateral Indonesia - Tiongkok terus menunjukkan progres yang signifikan, tidak perlu ada keraguan dalam kebersamaan (kerja sama) ini," ucap Bahlil.
"Saya yakin yang pertama dalam investasi adalah nyaman. Dan Indonesia menawarkan rasa kenyamanan itu," pungkasnya.