Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pemerintah Berencana Hentikan Penjualan Mobil Bensin, Mobil Listrik akan Didiskon

Sebaliknya dengan mobil berbahan bakar minyak (BBM), mobil konvensional ini akan dibatasi dengan menghentikan penjualannya.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pemerintah Berencana Hentikan Penjualan Mobil Bensin, Mobil Listrik akan Didiskon
handout
Ilustrasi mobil listrik di Indonesia semakin dapat kemudahan 

 

TRIBUNNEWS.COM -- Peringatan berencana untuk meningkatkan penggunaan mobil listrik dengan harga yang semakin terjangkau.

Sebaliknya dengan mobil berbahan bakar minyak (BBM), mobil konvensional ini akan dibatasi dengan menghentikan penjualannya.

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) mengatakan sedang sedang merumuskan pelarangan penjualan
mobil konvensional berbasis internal combustion engine (ICE) yang menggunakan bensin.

Baca juga: Bukan Hanya Hemat Bahan Bakar, Torsi Hybrid EV Toyota Ternyata Bisa Kalahkan Mobil Bensin

Dikutip dari Kontan, Deputi Bidang Koordimasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin mengungkapkan bahwa pelarangan penjualan mobil bensin ini akan menjadi bagian dari upaya percepatan adopsi kendaraan listrik atau battery electric vehicle (BEV).

Pelarangan penjualan mobil bensin menjadi bagian dari upaya upaya percepatan adopsi kendaraan listrik atau battery electric vehicle (BEV).

Rachmat mengatakan, pihaknya terus menggodok mekanisme kebijakan pelarangan penjualan kendaraan konvensional.

Berita Rekomendasi

Dalam hal ini, pemerintah menargetkan pada 2045 nanti tidak ada lagi mobil ICE baru yang dijual di pasar domestik. Di atas kertas, rencana penghentian penjualan mobil konvensional itu cukup menantang kendati kebijakan ini baru berlaku 21 tahun lagi. Sebab, mayoritas mobil baru yang dijual di pasar Indonesia masih berbahan bakar fosil.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa kebijakan yang telah diterapkan pemerintah telah berhasil menarik minat investor untuk berpartisipasi dalam pengembangan kendaraan listrik.

Menurutnya, kemajuan teknologi kendaraan listrik tidak hanya mencerminkan tren global, tetapi juga merupakan elemen kunci dalam transformasi menuju ekonomi hijau dan berkelanjutan.

Baca juga: Grab Tambah 1.000 Unit Mobil Listrik hingga Akhir 2024

"Teknologi kendaraan listrik (EV) mengalami perkembangan yang sangat cepat, terutama dalam hal efisiensi baterai dan jaringan pengisian daya. Di sektor baterai, terdapat inovasi terbaru seperti teknologi sodium-ion yang sedang dalam tahap penelitian lebih lanjut," jelas Airlangga.

Untuk mendukung investasi di sektor kendaraan listrik, pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan insentif, termasuk penghapusan bea masuk untuk impor kendaraan listrik roda empat (BEV) sebesar 0 persen, insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk BEV roda empat, serta program insentif sebesar Rp 7 juta untuk motor listrik.

Kebijakan ini terbukti efektif, dengan data dari Gaikindo menunjukkan penjualan mobil listrik di Indonesia meningkat pesat. Dari Januari hingga Juli 2024, penjualan mobil listrik mencapai 17.826 unit, yang merupakan peningkatan lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Sejumlah pabrikan otomotif mengklaim hingga September ini memberikan program potongan harga atau diskon besar pada produk mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV).

Wuling, Cherry dan Hyundai diberitakan Kompas.com, menawarkan diskon pada sejumlah produknya.

Produk tersebut antara lain Wuling Air EV, Wuling Bingou EV, Wuling Cloud EV, Omoda E5, dan Hyundai Ioniq 5.

Sedangkan diskon yang ditawarkan antara Rp 15 juta hingga Rp 60 juta, tergantung dari model dan varian.

Penawaran pertama datang dari Chery dengan BEV pertama yang sekaligus jadi andalannya, yaitu Omoda E5. Dipasarkan dengan harga mulai Rp 419 jutaan, diskon atau potongan harga Omoda E5 sebesar Rp 15 juta. "Kalau ngambil Omoda 5 yang RZ (non-listrik) bisa sampai Rp 40 juta," kata tenaga penjualnya kepada Kompas.com, Senin (2/9/2024).

Besaran potongan harga tersebut tidak jauh berbeda dengan Ioniq 5, salah satu BEV paling laris di Indonesia sejak debutnya di tahun lalu yang mencapai Rp 20 juta. Tapi, diskon hanya diberikan untuk varian Signature Long Range atau sekelas-nya saja. "Sebab yang Prime Standard Range itu inden," ujar dia.

Adapun diskon atau potongan harga mobil listrik besar-besaran diberikan Wuling untuk ketiga produknya dengan rentang berbeda, yaitu Air EV sebesar Rp 56 juta, Bingou EV Rp 33 juta sampai Rp 60 jutaan, serta Cloud EV Rp 38 juta.

Sebagai catatan, kini untuk unit Air EV semuanya inden sekitar satu bulan. Hal tersebut dikarenakan ketersediaan mobil di diler sedang habis. "Bingou juga tergantung varian. Kalau yang Long Range 333 Km itu Rp 33 juta diskonnya sedangkan Premium Range 410 Km dari Rp 408 juta menjadi Rp 342 juta (Rp 60 jutaan)," kata tenaga penjual Wuling. (Kontan/Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas