ID FOOD Optimistis Mampu Pasok Ayam dan Telur untuk Program Makan Bergizi Gratis
Holding BUMN Pangan ID FOOD menyatakan kesiapan mereka memasok ayam dan telur untuk program Makan Bergizi Gratis
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Sanusi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, SUBANG - Holding BUMN Pangan ID FOOD menyatakan kesiapan mereka memasok ayam dan telur untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan dijalankan di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Berbekal pengalaman menyalurkan program bantuan pangan untuk penanganan stunting, ID FOOD siap menyuplai kebutuhan MBG.
"Nanti ayam, telur, disediakan ID FOOD, kita siap. Sejak 2023 kita ikut program Badan Pangan Nasional untuk penurunan stunting," kata Direktur Supply Chain Management dan Teknologi Informasi ID FOOD Bernadetta Raras ketika ditemui di Sukamandi, Subang, Jawa Barat, Rabu (18/9/2024).
Baca juga: Dialog dan Simulasi Makan Bergizi Gratis, Ahmad Muzani: Mereka akan Menjadi Generasi Berkualitas
Dalam program bantuan pangan untuk penanganan stunting, ia mengatakan ID FOOD menyiapkan sekitar 1,4 juta kilogram ayam untuk 7 provinsi.
Semua ayam itu didapat dari peternak mandiri, tidak ada yang ID FOOD impor atau ambil dari pedagang besar.
"Jadi kita siap. Intinya kalau untuk makan bergizi gratis, kita siap untuk suplai ayam dan telur," ujar Raras.
Adapun Badan Gizi Nasional telah menyatakan MBG membutuhkan 350 kilogram daging ayam per hari untuk sekitar 3 ribu siswa.
Raras mengatakan sangat memungkinkan ID FOOD memasok ayam untuk kebutuhan sebesar itu.
Namun, ia memberi catatan, yaitu perlunya target daerah sasaran yang lebih spesifik dalam program MBG.
Kemudian, mengingat MBG merupakan program nasional, Raras mengatakan ada dua syarat yang harus dipenuhi dari sisi peternaknya.
"Pertama, peternak itu harus (punya) sertifikasi halal. Kemudian, dia harus NKV. NKV itu standarisasi potong hewan lalu kemudian membesarkan dan lain sebagainya ," ucapnya.
Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis dengan Susu Ikan Diklaim Bisa Buka Lapangan Kerja Baru
Tantangannya saat ini, kata Raras, belum banyak peternak di Indonesia yang memiliki sertifikat halal.
Alasan belum memiliki sertifikat halal beragam. Dia bilang, peternak kurang mendapatkan pendampingan dan ada juga peternak yang terhalang dari sisi biaya.
Lewat program MBG, harapannya ID FOOD bisa sekalian mendampingi peternak mendapat sertifikat halal dan NKV.
Saat ini, Raras menyebut ID FOOD telah berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional sebagai lembaga yang akan menjalankan MBG.
"Sudah (berkoodinasi dengan Badan Gizi Nasional). Kita lagi bikin konsepnya yang possible, dilakukan Januari itu sudah langsung lari (program MBG)," pungkas Raras.