Penyaluran Kredit Bank Mandiri Tumbuh 20 Persen, Fokus ke Segmen Ritel dan Korporasi
Realisasi penyaluran kredit Bank Mandiri di semester I 2024 mencapai Rp1.532 triliun.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk membukukan kenaikan kinerja keuangan dari waktu ke waktu, dan diyakini hal tersebut bakal berdampak terhadap perekonomian nasional.
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi mengungkapkan, hal ini terlihat pada realisasi penyaluran kredit Bank Mandiri pada semester I-2024 yang tumbuh 20 persen secara year on year (YoY).
Diketahui, realisasi penyaluran kredit Bank Mandiri pada periode tersebut senilai Rp1.532 triliun.
Hal tersebut diungkapkan Darmawan dalam seremoni perayaan HUT ke-26 Bank Mandiri dan sekaligus pembukaan program Pasar Murah di Griya Mandiri Mampang, Jakarta, Rabu (2/10/2024).
"Tentunya Bank Mandiri ingin terus meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian nasional. Dengan terus menjaga kinerja keuangan yang terus meningkat," papar Darmawan.
"Mungkin kita bisa lihat kontribusi Bank Mandiri terhadap pertumbuhan ekonomi secara nasional melalui penyaluran kredit yang terus meningkat, posisi bulan Juni 2024 dikisaran di atas 20 persen untuk pertumbuhan kredit," sambungnya.
Diketahui, merujuk laporan keuangan perseroan, faktor yang mendukung kinerja penyaluran kredit Bank Mandiri yakni konsistensi menjaga dua jenis segmentasi kredit, yakni korporasi dan ritel.
Adapun, strategi pertumbuhan di segmen retail dilakukan dengan pendekatan ecosystem approach serta melalui sektor unggulan di masing-masing wilayah.
Sementara di segmen korporasi, Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 29,7 persen secara YoY dengan realisasi Rp561 triliun pada kuartal II 2024.
Darmawan melanjutkan, kinerja Bank Mandiri juga terlihat dari realisasi pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK).
Baca juga: Ultah ke-26, Pasar Murah Bank Mandiri Berlangsung di 260 Titik Seluruh Indonesia
Perusahaan berkode saham BMRI ini mencatatkan pertumbuhan DPK secara konsolidasi sebesar 15,4 persen yoy, mencapai Rp1.651 triliun pada semester I-2024.
"Dan juga kita memiliki pertumbuhan DPK yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan DPK yang lebih tinggi DPK secara industri," bebernya.