Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Whoosh Sudah Angkut 5,4 Juta Penumpang, 300 Ribu di Antaranya Penumpang dari 159 Negara

Sebanyak 300 ribu dari jumlah total 5,4 penumpang itu merupakan penumpang internasional yang berasal dari 159 negara.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Whoosh Sudah Angkut 5,4 Juta Penumpang, 300 Ribu di Antaranya Penumpang dari 159 Negara
Istimewa
Hampir satu tahun beroperasi, Kereta Cepat Whoosh rute Jakarta-Bandung dan sebaliknya tercatat telah mengangkut lebih dari 5,4 juta penumpang. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Hampir satu tahun beroperasi, Kereta Cepat Whoosh rute Jakarta-Bandung dan sebaliknya tercatat telah mengangkut lebih dari 5,4 juta penumpang.

Diketahui kereta cepat Whoosh mulai beroperasi secara komersial sejak 17 Oktober 2023.

Menurut catatan PT KCIC, 300 ribu dari jumlah total 5,4 penumpang itu merupakan penumpang internasional yang berasal dari 159 negara.

General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa mengatakan, dengan 48 perjalanan per hari, Whoosh telah menjadi solusi transportasi modern yang mengedepankan efisiensi, keamanan, keselamatan, dan kenyamanan.

Baca juga: Daftar Koneksi Moda Transportasi di Stasiun LRT Jabodebek, Mulai Commuter Line, Whoosh dan Biskita

"Kehadiran Kereta Cepat Whoosh juga memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian nasional," ujar Eva dalam keterangan resminya, Selasa (10/1/2024).

Berdasarkan studi dari Pusat Pengujian, Pengukuran, Pelatihan, Observasi dan Layanan Rekayasa Universitas Indonesia, kata dia, Kereta Cepat Whoosh juga dapat menghadirkan penghematan hingga triliunan rupiah.

Berita Rekomendasi

Sejak diluncurkan, kehadiran Whoosh juga memberikan dampak positif untuk masyarakat Indonesia secara umum melalui berbagai manfaat sosial dan ekonomi yang turut dihadirkan.

"Berdasarkan studi Polar UI, kehadiran Whoosh dapat mengurangi biaya kecelakaan sebesar Rp 2,91 miliar per tahun, penghematan biaya perbaikan infrastruktur sebesar Rp 19 miliar per tahun," kata Eva.

Selain itu mengurangi emisi kendaraan sebesar Rp 6,8 miliar per tahun, dan penghematan biaya bahan bakar sebesar Rp 3,2 triliun per tahun.

Penghematan itu, dihitung dari pengurangan rasio kecelakaan akibat peralihan penggunaan moda transportasi pribadi ke Whoosh, dan penghematan biaya yang merupakan hasil dari pengurangan penggunaan mobil pribadi di jalan tol.

Baca juga: KCIC Ubah Nama Stasiun Whoosh Tegalluar Jadi Stasiun Tegalluar Summarecon

"Kemudian pengurangan emisi karbon dari kendaraan pribadi ke transportasi umum, dan penghematan bahan bakar sebagai akibat dari peralihan pengguna mobil pribadi ke Kereta Cepat, yang lebih efisien dalam penggunaan energi," ucap Eva.

Ia mengatakan, manfaat perekonomian juga terjadi pada peningkatan nilai kawasan yang ada di sepanjang jalur dan sekitar stasiun Whoosh

Banyaknya penumpang yang mulai melakukan perjalanan komuter antara Bandung dan Jakarta, memicu tumbuhnya pemukiman-pemukiman baru di sekitar stasiun Whoosh.

Sejumlah rangkaian Kereta Cepat Whoosh yang sedang menjalani perawatan rutin di Depo KCIC Tegalluar, Bandung, Jawa Barat, Senin (29/7/2024). Terdapat  600 pegawai lokal yang sedang melalui proses transfer knowledge di berbagai bidang seperti masinis, perawatan sarana, perawatan prasarana, operasional kereta dan lainnya. Kedepannya proses transfer knowledge akan terus dilakukan dengan SDM lainnya. KCIC akan terus meningkatkan program pelatihan dan transfer pengetahuan untuk memastikan bahwa seluruh aspek operasional dan perawatan kereta cepat dapat dilakukan secara mandiri oleh tenaga kerja lokal. Tribunnews/Jeprima
Sejumlah rangkaian Kereta Cepat Whoosh yang sedang menjalani perawatan rutin di Depo KCIC Tegalluar, Bandung, Jawa Barat, Senin (29/7/2024). Terdapat 600 pegawai lokal yang sedang melalui proses transfer knowledge di berbagai bidang seperti masinis, perawatan sarana, perawatan prasarana, operasional kereta dan lainnya. Kedepannya proses transfer knowledge akan terus dilakukan dengan SDM lainnya. KCIC akan terus meningkatkan program pelatihan dan transfer pengetahuan untuk memastikan bahwa seluruh aspek operasional dan perawatan kereta cepat dapat dilakukan secara mandiri oleh tenaga kerja lokal. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)
Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas