Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Dulu Jalannya Rusak, Sekarang Mulus 

Dedi (22) warga Kelurahan Binaga, Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat (Sulbar) yang ditemui juga mengaku senang meski bercampur kaget

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Dulu Jalannya Rusak, Sekarang Mulus 
Tribunnews.com/ Taufik Ismail
Presiden Jokowi usai melakukan Groundbreaking Delonix Nusantara di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Rabu, (25/9/2024). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Pembangunan infrastruktur jalan di Sulawesi Barat (Sulbar) yang gencar dilakukan di masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat apresiasi dari Amrin, salah seorang supir ekpedisi. 

Ia mengaku senang atas perhatian dari presiden. Menurutnya 10 tahun kepemimpinan Jokowi, jalanan di Sulbar semakin bagus berbanding terbalik sebelum kepemimpinannya.

"Saya menilai perkembangan jalan dimasa Presiden Jokowi sangat signifikan, dulunya banyak rusak sekarang sudah mulus," ujarnya sambil mengumbar senyumnya.

Baca juga: Infrastruktur yang Indonesia Sentris Membangun Konektivitas

Saat ditemui, Amrin sedang melepas lelah disalah satu warung kecil.  Ia banyak bercerita tentang kondisi jalan yang kerap ia lalui. Dulu, cerita Amrin jalanan sempit namun saat ini sudah banyak diperlebar dan mulus.

"Dulu, ketika ke Makassar antar barang itu bisa ditempuh sampai berhari-hari, sekarang sudah bisa ditempuh hanya hitungan jam," jelasnya.

Ia berharap presiden terpilih, Prabowo dapat melanjutkan program Jokowi utamanya di bidang infrastruktur jalan. Amin mengaku dirinya merupakan salahsatu pendukung Jokowi selama 2 (dua) periode. Ia menilai sosok Jokowi sederhana dan merakyat. Amrin kemudian memuji, Jokowi banyak disukai rakyat kecil termasuk oleh dirinya.

Dedi (22) warga Kelurahan Binaga, Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat (Sulbar) yang ditemui juga mengaku senang meski bercampur kaget, jalan di sekitar tempat tinggalnya mendadak diperbaiki. Meski mendadak, ia senang jalan yang rusak akhirnya bisa diperbaiki. 

Berita Rekomendasi

“Susah mau bicara bagaimana, saya kaget juga kenapa tiba-tiba ada perbaikan jalan, ternyata presiden mau datang. Kalaupun beliau beliu tidak datang, ya seharusnya diperbaiki memang sebelumnya,” kata Dedi saat dijumpai.

Di Provinsi Sulawesi Barat, pembangunan infrastruktur jalan gencar dilakukan di masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).  

Baca juga: Menhub: Pembangunan Infrastruktur Transportasi di IKN Baru 30 Persen

Program ini masuk dalam Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2023 Tentang Percepatan Peningkatan Konektivitas Jalan Daerah, termasuk di ProvinsiSulawesi Tenggara. 

Pada bulan Mei 2024 Presiden Jokowi meresmikan realisasi Inpres Jalan Daerah di Provinsi Sulawesi Tenggara. Terdapat 22 ruas jalan yang diperbaiki lewat program Inpres Jalan Daerah dengan panjang 165 kilometer (km).

Di Kabupaten Muna Barat misalnya, dua ruas jalan yang diperbaiki dengan anggaran mencapai Rp 42,4 miliar.

Presiden Jokowi juga mendapat apresiasi dari salah seorang tokoh masyarakat Bone, Kaharuddin. Dia mengatakan ada tiga aspek patut diapresiasi yakni pembangunan, ekonomi, dan keamanan. 

“Harus diakui dari sisi pembangunan berada dalam percepatan. Kemudian pemerataan juga merata bahkan sampai di Indonesia Timur,” katanya.

“Dan kita rasakan sendiri khusus di Sulsel ini sangat luar biasa dengan adanya pembangunan jalan di Makassar, sampai dengan arah masuk jalan Kabupaten Bone sendiri,” ujarnya.

Rasa bahagia juga diungkapkan oleh Ketua Kelompok Samaubu Mengke Syo, Novita Daserona dari Kampung Kendate, Distrik Depapre. 

Ia mengaku senang  selama ertahun-tahun mengalami kerusakan cukup parah, akhirnya jalan Kemiri-Depapre di Kabupaten Jayapura diperbaiki. Kini, katanya warga lebih nyaman melintas di Kawasan jalan tersebut. 

"Kami sangat senang, sekarang perjalanan ke Sentani aman dan nyaman, aspal licin sekali, walaupun hanya satu jalur yang baru diaspal," jelasnya

Kelompok Samaubu Mengke Syo adalah kelompok UMKM yang kesehariannya berjualan di Pasar Pharaa Sentani. Mereka berjualan sagu Swamening, pisang keju, sagu sinole, sagu forno, sagu pisang, pinang, dan kerajinan tangan. 

Anggota kelompoknya, Maria Bano dan Betti Yarisetouw yang tinggal di Kampung Kendate menambahkan, mereka sudah menanti dan sudah lama ingin menikmati fasilitas jalan yang nyaman dari kampung ke kota.
 
mpaikan capaian pembangunan selama 2014-2024 pada Sidang Umum Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPD RI dan DPR RI dalam rangka HUT Ke-17 Republik Indonesia 16 Agustus 2024 lalu mengungkapkan, selama sepuluh tahun mampu membangun sebuah pondasi dan peradaban baru. 

Membangun Indonesia sentris, dari pinggiran, membangun desa dan membangun daerah terluar.  Presiden Jokowi, adalah satu-satunya Kepala Negara yang sering berkunjung ke Papua. Jokowi juga mengeluarkan mandat dalam mewujudkan pemerataan pembangunan infrastruktur di Papua yang tertuang dalam Intruksi Presiden nomor 9 tahun 2020 dan Undang-Undang Nomor2 Tahun 2021 sebagai revisi UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonom Khusus Papua. 

Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun Jalan Perbatasan Papua sepanjang 1.098,33 kilometer untuk memperkuat teritorial perbatasan antara Republik Indonesia dengan Papua Nugini. 

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebut ada sejumlah tantangan dalam pembangunan jalan perbatasan di Papua.Mulai dari gangguan keamanan, cuaca, hingga sulitnya medan.

Selain itu, keterbatasan material konstruksi serta akses ke lokasi juga sulit dicapai.Hal itu mengakibatkan logistik dan tenaga kerja sulit didapat.

"Pekerjaan ini dilakukan secara bertahap mengingat medan yang dilalui sangat berat karena harus melintasi pegunungan terjal, menembus hutan yang sangat sulit untuk para pekerja konstruksi dan mobilisasi alat kerja," kata Menteri Basuki, Senin (3/4/2023) lalu.

Juru Bicara Kementerian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Endra Atmawidjaja menambahkan jalan nasional hingga saat ini bertambah 6.000 kilometer dan dalam kondisi bagus.

“Aspal (jalan nasional) dalam kondisi kemantapan yang baik diatas 95 persen. Panjang 6.000 kilometer itu terutama di Trans Papua, perbatasan Papua, perbatasan Kalimantan, perbatasan NTT, kemudian di jalur lintas selatan Jawa. Itu adalah jalan baru untuk membangun konektivitas. Kita juga lakukan penambahan jalan tol baru dan jaringan jalan tol,” ujarnya, Senin (2/9/2024).
 
Tambahan jalan tol lanjutnya, akan melengkapi struktur jaringan jalan sehingga menjadi lebih kompetitif efisien berdaya saing dan juga lebih memudahkan masyarakat. Untuk kota-kota metropolitan, dahulu keberadaan jalan tol di Jakarta, hanya punya satu lingkar dalam, sekarang kita sudah punya lingkar luar 1 dan 2. 

Endra memastikan, panjang jalan tol yang sudah beroperasi hampir mencapai 3.000 kilometer dan akan bertambah 500 kilometer pada akhir tahun 2024. “Ini memberikan pilihan masyarakat yang butuh cepat punya pilihan untuk berkegiatan dengan memanfaatkan jalan tol,” kata Endra. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas