Profil Zulkifli Hasan yang Dipanggil ke Kertanegera Senin Ini, Jadi Calon Menteri Prabowo
Zulkifli yang di kabinet saat ini menjabat sebagai Menteri Perdagangan, dikabarkan menjadi satu dari sekian tokoh yang akan menjadi menteri lagi
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
Saat menjabat sebagai Menteri Kehutanan, ia memprakarsai Gerakan Penanaman Satu Miliar Pohon.
Gerakan itu melibatkan seluruh lapisan masyarakat, termasuk korporasi, masyarakat adat, pemerintah, dan kekuatan militer kita.
Zulkifli Hasan juga dikenal sebagai dalang Moratorium Penerbitan Izin Pemanfaatan Hutan.
Kebijakan moratorium dicanangkan mampu menyelamatkan jutaan hektar lahan di seluruh Indonesia.
Zulkifli Hasan juga pernah menjabat sebagai ketua MPR-RI periode 2014-2019.
Dikutip dari setkab.go.id, Zulkifli Hasan terpilih sebagai Ketua MPR periode 2014-2019 dalam rapat paripurna MPR-RI yang dipimpin oleh pimpinan sementara Maimanah Umar dan Ade Rizki Pratama, pada Rabu (8/10/2014) pukul 04.20 WIB.
Saat itu, Zulkifli Hasan tergabung dalam paket B diusung oleh partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP).
Partai yang tergabung dalam KMP yaitu Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat, PAN, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Dalam voting, Paket B memperoleh dukungan 347 suara mengungguli Paket A yang yang diusung oleh Koalisi Indonesia Hebat (KIH) memperoleh 330 suara, sedang 1 suara lagi abstain.
Sekira pukul 05.25 WIB, Ketua Mahkamah Agung (MA) M. Hatta Ali mengambil sumpah Zulkifli Hasan sebagai Ketua MPR-RI periode 2014-2019 didampingi oleh Wakil Ketua Mahyudin, EE. Mang
Kemudian pada 2019 - 2022, Zulhas menjabat sebagai Wakil Ketua MPR.
Setelahnya, Zulkifli Hasan diangkat sebagai Menteri Perdagangan Republik Indonesia pada tanggal 15 Juni 2022 oleh Presiden Joko Widodo.
Zulkifli Hasan dilantik menjadi Mendag oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 64/P Tahun 2022
Dari segi pendidikan, Zulkifli Hasan menempuh pendidikan Ekonomi di Universitas Krisnadwipayana pada tahun 1996.