BYD Kucurkan Rp 11,7 Triliun untuk Jadikan Indonesia sebagai Kantor Pusat Regional Asia-Pasifik
Produsen mobil listrik asal China, Build Your Dream (BYD) berencana menggelontorkan dana Rp 11,7 triliun untuk berinvestasi di Indonesia.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Produsen mobil listrik asal China, Build Your Dream (BYD) berencana menggelontorkan dana Rp 11,7 triliun untuk berinvestasi di Indonesia.
Investasi tersebut akan digunakan untuk membuat fasilitas produksi kendaraan listrik, dengan kapasitas pembuatan mencapai 150.000 unit mobil per-tahun.
Direktur Departemen Administrasi BYD Andy Lin, mengatakan keputusan untuk berinvestasi di Indonesia merupakan bagian penting dari strategi global BYD.
Baca juga: Van Listrik BYD E-Vali Mendebut di IAA Jerman, Didukung ADAS dan Apple Car Play
"Kami berencana menjadikan Indonesia sebagai kantor pusat regional di Asia Pasifik, dengan fasilitas untuk penelitian dan pengembangan, produksi, penjualan, purna jual, serta pelatihan. Kami juga berharap agar capaian produksi 15 juta BYD dapat dilakukan di Indonesia," ungkap Andy dalam keterangan pers Kementerian Perindustrian.
Ke depannya, BYD akan meluncurkan lebih banyak model kendaran listrik (EV) di Indonesia, serta menghadirkan model Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV).
"BYD akan menggabungkan kemampuan manufaktur otomotif kelas satu di Indonesia dengan teknologi energi baru yang unggul untuk mendukung transformasi dan peningkatan rantai industri otomotif di Indonesia," imbuh Andy.
Menangkap peluang investasi BYD, Kementerian Perindustrian menggelar business matching dalam upaya Peningkatan Penggunaan Komponen Otomotif Produksi Dalam Negeri dalam Rantai Pasok Global Industri KBLBB Roda Empat.
Baca juga: Mengenal Teknologi ADAS di MPV Listrik BYD M6, Bagaimana Cara Kerja Sensor Kameranya?
Pada acara Business Matching tersebut, hadir sebanyak 79 perusahaan yang berpartisipasi menjadi peserta. Dalam sesi temu bisnis, digelar 1-on-1 meeting PT BYD Indonesia dengan grup-grup industri anggota asosiasi.
"Kami berharap, adanya kolaborasi ini dapat mendorong pertumbuhan industri otomotif nasional serta dapat menjembatani industri perakitan untuk menemukan supplier dalam negeri dan menjadikan industri komponen Indonesia masuk dalam rantai pasok global," ucap Plt. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Putu Juli Ardika.