Pesan Prabowo ke Mentan Amran Sulaiman: Jangan Korupsi, Kejar Swasembada Secepatnya
Prabowo memberi waktu kurang dari empat tahun kepada Amran Sulaiman untuk mewujudkan ambisi swasembada pangan.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertanian Amran Sulaiman diminta Presiden Prabowo Subianto agar secepatnya mewujudkan swasembada pangan.
Prabowo memberi waktu kurang dari empat tahun kepada Amran Sulaiman untuk mewujudkan ambisi swasembada pangan.
Amran mengatakan, Prabowo telah mengumumkan soal kebijakan swasembada pangan dicapai dengan cepat dan pesan itu dia sampaikan usai pelantikan menteri di Kabinet Merah Putih hari ini, Senin, 21 Oktober 2024.
"Saya katakan, siap Bapak Presiden. Kalau Presiden perintah kita mau bilang apa lagi? Jadi siap-siap juga, sesingkat-singkatnya," ujar Amran di gedung Kementan, Jakarta.
'Selain itu, kata Amran, Prabowo juga berpesan untuk tidak ada korupsi di jajaran Kementerian Pertanian. Sebab, dampaknya tidak hanya kepada orang yang melakukan korupsi tersebut, tapi juga menyeret kredibilitas instansi.
"Padahal yang melakukan cuma dua orang, tiga orang. Tetapi terkena dampaknya adalah keluarga pertanian seluruh Indonesia. Kita ada 19 ribu pegawai. Dengan PPL, 50 ribu. Dengan Dinas Dinas itu, ratusan ribu. Kita kena dampaknya," kata Amran.
Amran menyampaikan, Presiden Prabowo menjadikan swasembada pangan salah satu program prioritasnya di pemerintahan. Hal tersebut pun disampaikan Prabowo saat pidato perdana usai dilantik di Gedung MPR.
"Ini perintah Bapak Presiden. Kami dipanggil khusus tadi. Di ruangan bersama berdua menteri pertahanan. Satu pertahanan di bidang pangan, satu pertahanan negara. Kami dipanggil berdua," imbuh Amran.
Baca juga: Abdul Muti Tetap Naik Ojol dan MRT Meski Sudah Jabat Menteri Pendidikan Dasar-Menengah
Bahkan, untuk mewujudkan swasembada pangan dalam kurun waktu singkat, kata Amran, bukan tidak mungkin anggaran Kementerian Pertanian akan melonjak hingga 1000 persen.
Baca juga: Airlangga Hartarto Dilantik Jadi Menko Perekonomian, Tak Akan Berebut Lahan dengan Luhut
"Anggaran kita Rp 6,9 triliun ditambah hampir Rp 30 triliun untuk quick wins. Bapak menjanjikan menjadi Rp 68 triliun dan itu naik 10 kali lipat," terang Amran.
