Profil Purnomo Yusgiantoro, Penasihat Khusus Presiden Prabowo urusan Energi
Purnomo mendapati gelar Ph.D. Ekonomi Mineral/Sumber Daya Alam, Colorado School of Mines, Golden, Colorado, Amerika Serikat.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden RI Prabowo Subianto melantik Purnomo Yusgiantoro sebagai penasihat khusus presiden urusan energi, di Istana Negara, pada Selasa (22/10/2024).
Nama Purnomo Yusgiantoro ini memang tidak asing didengar lantaran dia pernah menduduki jabatan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada periode 2001-2009.
Purnomo lahir di Semarang pada 16 Juni 1951. Dahulu, dia mengeyam pendidikan di SMA Kolese Loyola Semarang kemudian melanjutkan ke Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai Sarjana Teknik pada tahun 1974.
Baca juga: Daftar Menteri, Wakil Menteri, Kepala Badan, Utusan Khusus, Penasihat, Stafsus yang Dilantik Prabowo
Pada tahun 1986, Purnomo mendapat gelar Master of Science atau MSc di Colorado School of Mines, Golden, Colorado, Amerika Serikat.
Dia kemudian melanjutkan pendidikannya di University of Colorado at Boulder Main Campus, Colorado untuk mengambil gelar Magister Ekonomi pada tahun 1988.
Di tahun yang sama, Purnomo mendapati gelar Ph.D. Ekonomi Mineral/Sumber Daya Alam, Colorado School of Mines, Golden, Colorado, Amerika Serikat.
Pada tahun 1992, Purnomo Yusgiantoro melebarkan kiprahnya di LEMHANNAS dan mendapatkan penghargaan Wibawa Seroja Nugraha pada 1992. Ia ditunjuk menjadi Ketua II Bidang Pemasaran Dalam dan Luar Negeri, Dewan Komisaris Pemerintah untuk Pertamina (DKPP) untuk periode 1993-1998.
Purnomo sempat menjabat sebagai Gubernur OPEC pada tahun 1996-1998 di Austria. Pada momen ini, dia diminta pulang ke Indonesia untuk masuk dalam pemerintahan Presiden Gus Dur sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
Di luar pemerintahan, karir Purnomo Yusgiantoro tercatat pernah menjadi Guru Besar Ekonomi Unika Atma Jaya Jakarta pada tahun 2022, tujuh tahun kemudian atau pada 2009 Purnomo juga didapuk menjadi Guru Besar Ekonomi di Institut Teknologi Bandung (ITB).