Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pengamat Sambut Baik Prabowo Wujudkan Ekonomi Kerakyatan Bebas Oligarki

Selama ini ekonomi Indonesia telah dikuasai oleh hanya segelintir elite, politisi, dan oligarki.

Penulis: Erik S
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Pengamat Sambut Baik Prabowo Wujudkan Ekonomi Kerakyatan Bebas Oligarki
YouTube/Sekretariat Presiden
Presiden RI, Prabowo Subianto menyampaikan pidato dalam pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2024-2029, Minggu (20/10/2024). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin menyambut positif bila Presiden RI Prabowo Subianto benar-benar ingin mewujudkan ekonomi kerakyatan yang bebas dari cengkeraman oligarki

Terlebih, kata Prabowo, selama ini ekonomi Indonesia telah dikuasai oleh hanya segelintir elite, politisi, dan oligarki. Padahal sudah selayaknya kekayaan alam Indonesia dikembalikan untuk kesejahteraan rakyat. 

"Ya saya melihatnya apa yang disampaikan Pak Prabowo dalam pidatonya, ingin keluar dari itu semua, keluar dari oligarki dan kepentingan elite yang sudah mencengkram Indonesia di bidang ekonomi," kata Ujang di Jakarta, Kamis (24/10/2024). 

"Kita tahu dan sama-sama tahu, itu merugikan rakyat, anak bangsa, masyarakat kecil yang juga menjadi bagian daripada katakanlah rakyat yang harus disejahterakan. Jadi saya melihatnya usulan yang bagus dari Prabowo," sambungnya. 

Baca juga: Pakar Politik: Demokrasi dan Kebebasan Sipil di Indonesia Lemah saat Berhadapan dengan Oligarki

Namun, lanjut dia, tentu mengubah kebiasaan bukan sebuah hal yang mudah sehingga dibutuhkan keberanian dari Prabowo.

"Kalau Pak Prabowo punya keberanian untuk menomorsatukan pengusaha-pengusaha di luar oligarki, ya itu sesuatu yang bagus, sesuatu yang positif," tegasnya. 

Ujang bahkan memberi contoh bagaimana perekonomian di Malaysia, berjalan karena mengutamakan pengusaha pribumi. 

Berita Rekomendasi

"Di Malaysia itu kebijakan ekonomi kebanyakan kepada pengusaha-pengusaha Malaysia dan sukses. Di Indonesia kan enggak, kebijakannya diambil oleh pengusaha-pengusaha oligarki, sembilan naga sehingga pengusaha pribumi banyak yang mati," ungkapnya. 

"Oleh karena itu, kita tunggu kiprah Prabowo untuk mendorong pengusaha-pengusaha yang non sembilan naga untuk maju, untuk berkiprah di negaranya sendiri," tambah Ujang. 

Meski begitu, ia menilai bisa saja Prabowo juga akan mengambil jalan tengah dengan tetap merangkul oligarki maupun pengusaha pribumi. 

"Saya sih melihatnya akan ada kompromi-kompromi lah, kelihatannya agar pengusaha sembilan naga bisa juga happy, pengusaha non sembilan naga juga happy kelihatannya sih seperti itu. Kita lihat saja, kalau Prabowo punya program spesial untuk pengusaha non sembilan naga itu bagus dan positif," ujar Ujang, menekankan.

Sebelumnya, Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) mengapresiasi pidato kenegaraan Presiden Prabowo Subianto seusai dilantik di Gedung DPR/MPR RI, Minggu (20/10/2024). 

Menanggapi pesan dalam pidato iitu, HIPPI sebagai penggiat ekonomi nasional, sangat mendukung Prabowo memerhatikan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang jadi roda penggerak perekonomian di Indonesia.

Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta, Uchy Hardiman, memandang para 'penggawa ekonomi' dalam Kabinet Merah Putih yang disusun Prabowo sangat pas.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas