Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Euforia kemenangan Donald Trump di bursa Pilpres AS kembali mengerek harga Bitcoin di pasar Cryptocurrency hingga harganya melesat ke level tertinggi dalam sejarah.

Mengutip data Coinmarketcap, selama sepekan terakhir harga Bitcoin mengalami kenaikkan 23,86 persen, harganya sempat ke level tertinggi jadi 91.000 dolar AS atau Rp 1,4 miliar pada perdagangan Rabu (13/11/2024) dini hari.

Namun pasca mencatatkan harga tertingginya, Bitcoin mulai melandai di kisaran 88.016 dolar AS per koin pada perdagangan Rabu pagi, meski begitu pergerakan positif Bitcoin sukses membuat valuasi pasar kripto meroket mencapai 2.95 triliun Dolar AS.

Lonjakan harga mulai dialami Bitcoin setelah Donald Trump mengumumkan kemenangannya  sebagai Presiden terpilih periode 2025-2029.

Selama masa kampanye Trump aktif menggembar-gemborkan kebijakan pro kripto.

Dia bahkan berjanji menjadikan Amerika Serikat sebagai "ibu kota kripto di planet ini" dan mengakumulasi persediaan bitcoin nasional.

Tidak jelas bagaimana atau kapan itu bisa, namun agenda Trump yang ramah kripto sukses mendorong kepercayaan para investor untuk menciptakan aksi beli besar-besaran di pasar Aset Kripto.

Hal ini sejalan dengan pergerakan pasar yang semakin percaya diri bahwa tren Bullish masih terjadi dalam beberapa tahun ke depan, kata Chris Newhouse, Riset di Cumberland Labs.

“Trump telah menjanjikan regulasi yang mendukung, dan sapu bersih DPR dan Senat membuat pengesahan RUU Kripto menjadi lebih mungkin,” tulis Noelle Acheson, penulis Buletin Crypto Is Macro Now, mengutip dari Bloomberg.

Baca juga: Liburan di Phuket, Pria Ukraina Jadi Korban Perampokan Aset Kripto Rp 3,656 Miliar

Toby Lewis, salah satu pendiri OrdinalsBot menyebut kemenangan Donald Trump adalah hal yang ditunggu-tunggu oleh pasar Kripto, karena kemenangan trump berpotensi melengserkan  Gary Gensler dari jabatannya Ketua SEC yang kerap menjegal keberadaan aset kripto.

Selain faktor kemenangan Donald Trump di Pilpres, lonjakan harga Bitcoin terjadi karena adanya pergerakan solid dari data pendapatan Perusahaan dan data konsumen.

Alasan tersebut yang membuat The Fed memangkas efek bunga yang lebih rendah, mendorong pasar teratas Aset Kripto kompak melesat di zona hijau.

Reli di Pasar Kripto 

Selama sepekan pasar kripto ikut mencatatkan reli, seperti Ethereum yang terangkat naik 32,24 persen menjadi ke 3,280 dolar AS per koin. Sementara Tether terkerek naik 0,12 persen ke level 1.00 dolar AS per koin.

Lonjakan serupa juga terjadi pada aset Dogecoin yang berjaya dengan kenaikan 0,71 persen melesat di kisaran 0.1241 dolar AS per koin.

Disusul token TRON yang  bergerak positif 112,67 persen  ke level 0.3851 dolar AS per koin. Kemudian Shiba Inu bergerak pada tren kenaikan 50,65 persen ke level 0.000025751 dolar AS per koin.

Baca juga: Donald Trump Menang Pilpres AS, OJK Klaim Jadi Angin Segar Buat Industri Kripto

Meski harga aset kripto mayoritas mencatatkan reli positif, namun investor perlu tetap mencermati aksi risk-off   yang bertepatan dengan adanya rilis data inflasi AS dan pidato Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell yang sangat penting.

Investor sangat disarankan menghindari sifat FOMO (fear of missing out), sebuah perasaan cemas juga takut yang hadir di dalam diri seseorang akibat gelisah akan kehabisan sesuatu, meskipun Bitcoin sedang dalam posisi uptrend.