Terus Bukukan Rekor Baru, Harga Bitcoin Tembus Rp1,5 Miliar Per Keping
Harga Bitcoin (BTC) terus memecahkan rekor dan sempat menembus 99,655 dolar AS atau Rp1,5 miliar lebih.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bitcoin (BTC) terus memecahkan rekor dengan sempat menembus harga 99,655 dolar AS atau Rp1.579.731.000 (Rp1,5 miliar lebih).
Saat diluncurkan tahun 2009, Bitcoin hanya bernilai sekitar $0.000764 per BTC atau dengan kurs saat itu di Rp10 ribu per dollar, harga BTC hanya sekitar Rp7,64 per keping.
Setelah 14 tahun tepatnya tahun 2024 ini, harga BTC menyentuh 99,655 dolar AS setara Rp1.579.731.000 yang berarti persentase kenaikannya sebesar 13 miliar persen.
Saat itu Bitcoin saat ini masuk dalam jajaran 10 besar aset paling bernilai di dunia dan berada di posisi ke-7 dengan kapitalisasi pasar mencapai $1,824 triliun.
Aset kripto pertama dan terbesar bernilai lebih tinggi dibandingkan perusahaan minyak raksasa Saudi Aramco, perak, dan perusahaan Meta milik Mark Zuckerberg.
Head of Product Marketing Pintu Iskandar Mohammad mengungkapkan banyak faktor pendorong kenaikan harga Bitcoin di antaranya, menangnya Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) ke-47, masuknya arus uang dari produk ETF BTC mencapai 2 miliar dolar AS.
Juga mundurnya Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS Gary Gensler, hingga positifnya data makroekonomi khususnya di AS, yang seluruhnya meningkatkan ketertarikan investor untuk ikut berinvestasi pada Bitcoin.
Menurut data dari Triple-A, jumlah orang yang memiliki aset crypto di seluruh dunia terus bertambah.
Pada tahun 2023 jumlahnya sekitar 420 juta orang, kemudian di 2024 ini sudah naik hingga 34 persen atau mencapai 562 juta orang.
Baca juga: Tembus Rekor Tertinggi, Harga Bitcoin Melonjak Jadi Rp1,5 Miliar
“Investor crypto yang masuk dalam kategori retail, seringkali bertanya kapan waktu yang tepat untuk berinvestasi pada Bitcoin, terutama karena volatilitas dan asumsi bahwa harga Bitcoin sudah terlalu tinggi," ujarnya, Rabu (27/11/2024).
Namun, setelah mencapai harga tertingginya di 69 ribu dolar AS pada November 2021, Bitcoin kembali menunjukkan ketahanannya dengan hampir mendekati harga 100 ribu dolar AS.
"Ini membuktikan peran Bitcoin sebagai aset lindung nilai (store of value) serta memiliki potensi memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan aset lainnya,” ujar Iskandar.
Baca juga: Pasar Kripto Anjlok, Bitcoin Terkoreksi 5 Persen oleh Sentimen Negatif Investor