Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pengembangan Kawasan Industri Perlu Perhatikan Tata Kelola Lingkungan 

Kawasan industri yang berwawasan lingkungan perlu memperhatikan aspek manajemen kawasan, aspek sosial, aspek ekonomi dan pengelolaan lingkungan.

Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Pengembangan Kawasan Industri Perlu Perhatikan Tata Kelola Lingkungan 
dok. PUPR
Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). 

 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani 

TRIBUNNEWS.COM - Pengembangan Kawasan Industri (KI) berpeluang mendongkrak pertumbuhan ekonomi 8 persen. Dari data rencana investasi 41 kawasan industri Proyek Strategis Nasional (PSN), terdapat komitmen investasi sekitar Rp 2.785 triliun.

Dari peluang besar tersebut, pengembangan KI di Indonesia juga harus dibarengi dengan memperhatikan tata lingkungan mengacu pada Pasal 79 pada Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2024 tentang Perwilayahan Industri.

Pasal tersebut menyatakan, kawasan industri yang berwawasan lingkungan perlu memperhatikan aspek manajemen kawasan, aspek sosial, aspek ekonomi dan pengelolaan lingkungan.

"Kawasan industri yang berwawasan lingkungan menjadi syarat utama untuk mewujudkan pembangunan industri rendah karbon," tutur Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan, Selasa (3/12/2024).

Menurut dia, diperlukan upaya dekarbonisasi atau pengurangan emisi GRK di sektor industri terutama emisi gas karbon dioksida, yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil.

Berita Rekomendasi

Kemenperin menilai, masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam pembangunan dan pengembangan suatu KI.

Antara lain meliputi pertanahan, tata ruang, lingkungan, infrastruktur, ketersediaan energi (listrik dan gas), ketersediaan air baku, fasilitas, manajemen tata kelola dan perizinan, serta yang tak kalah penting adalah pemenuhan Sumber Daya Manusia (SDM).

"Dengan adanya target operasional seluruh proyek PSN dari Bapak Presiden agar diselesaikan di Tahun 2025, tentunya ini menjadi pekerjaan besar bagi kita semua," kata Agus Gumiwang.

Baca juga: Airlangga Hartarto Ground Breaking HPAL Neo Energy di Kawasan Industri NEMIE Morowali

Plt Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional Kemenperin Eko S. A. Cahyanto, menyampaikan sinergi program antar kementerian/lembaga agar tidak saling tumpang tindih dan menghambat iklim investasi.

Seluruh stakeholders agar dapat mempererat sinergi baik antara pemerintah pusat dan daerah, serta pengelola kawasan industri untuk bersama-sama menyelesaikan hambatan dan debottlenecking pembangunan KI PSN. 

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas