Dukung Ketahanan Energi Nasional, Infrastruktur LNG Dikembangkan di Papua Utara
Pengembangan infrastruktur strategis di sektor energi dan kelistrikan, terus dilakukan sebagai upaya mendukung ketahanan energi
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengembangan infrastruktur strategis di sektor energi dan kelistrikan, terus dilakukan sebagai upaya mendukung ketahanan energi nasional.
Kali ini, PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) kerja sama dengan Papua Bersama Konsorsium yang digawangi PT Pertamina International Shipping (PIS) dan PT PGN LNG Indonesia (PLI), PT Enviromate Technology International (ETI), serta PT Apca Tirta Engineering (APCA).
Baca juga: Bos PLN Yakin Penjualan Listrik Tembus Target, Bisa Mencapai 307 Terrawatt hingga Akhir 2024
Kerja sama ini untuk pengembangan fasilitas regasifikasi darat (Land Based Regasification Plant) dan regasifikasi terapung (Floating Storage and Regasification Unit/FSRU) LNG, sebagai bagian program pembangunan infrastruktur midstream LNG untuk pembangkit listrik di area Papua Utara.
Direktur Perencanaan Bisnis PIS, Eka Suhendra mengatakan, proyek ini diharapkan bisa memberikan manfaat bagi masyarakat, mendukung ketahanan energi nasional, serta menjadi wujud nyata dari komitmen Pertamina terhadap dokumen Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP).
“PIS terus berupaya untuk berkontribusi dalam mewujudkan ketahanan energi yang berkelanjutan," kata Eka dikutip Sabtu (7/12/2024).
Eka juga menekankan pentingnya proses diskusi yang telah berlangsung secara intensif antara Papua Bersama Konsorsium dan PLN EPI.
“Proses ini menjadi langkah penting dalam menyempurnakan setiap detail proyek demi memastikan keberhasilan implementasinya,” tuturnya.
Adapun kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan Joint Development Agreement (JDA) seluruh pihak Papua Bersama Konsorsium dan PLN EPI, pada Senin lalu.
Dalam Kesepakatan JDA tersebut, Papua Bersama Konsorsium dan PLN EPI sepakat untuk melakukan studi dan rencana pembangunan infrastruktur energi dan kelistrikan berupa fasilitas regasifikasi terapung (FSRU) berkapasitas hingga 12.500 CBM dan fasilitas regasifikasi darat (land based regasification plant) berkapasitas hingga 8x500 meter kubik.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.