Survei Celios: 52 Persen Responden Khawatirkan Kualitas Program Makan Bergizi Gratis Rp10 Ribu
Hasil survei Celios juga menunjukkan adanya kekhawatiran masyarakat terhadap efisiensi dari penyaluran Makan Bergizi Gratis.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Studi Center of Economic and Law Studies (Celios) memaparkan, hasil survei mereka berkaitan program Makan Bergizi Gratis (MBG), menunjukkan adanya kekhawatiran masyarakat terhadap kualitas makanan yang disajikan.
"Sebesar 52 persen responden mengkhawatirkan kualitas makanan yang disajikan dalam MBG," ujar Ekonom Celios Bakhrul Fikri dalam diskusi di Jakarta, Senin (30/12/2024).
Bakhrul memaparkan dengan anggaran Rp 10 ribu per porsi, masyarakat mengkhawatirkan kualitas makanan yang akan dikonsumsi oleh anak-anak mereka.
Baca juga: Studi Celios Temukan Tiga Potensi Kasus Korupsi di Program Makan Bergizi Gratis
Selain itu, lanjut dia, 49 persen keluarga melaporkan cukup sering dan sangat sering menghadapi kekurangan makanan di rumah.
Ketahanan pangan di dalam keluarga dengan pendapatan di bawah Rp 2 juta yang menyumbang sebagian besar dari mereka juga masih mengalami kekurangan makanan
Bakhrul menambahkan, hasil survei Celios juga menunjukkan adanya kekhawatiran masyarakat terhadap efisiensi dari penyaluran Makan Bergizi Gratis.
"Studi kami mengungkapkan bahwa 46 persen responden khawatir terhadap adanya penyaluran yang tidak efisien," ucap Bakhrul.
Contohnya, kata Bakhrul, disebabkan karena banyak hal, seperti penyimpangan, ada telatnya datang makanan, ada korupsi di dalamnya, dan kekurangan nutrisi di dalam makanan.
Survei Celios melibatkan 1.858 responden berasal dari berbagai daerah di Indonesia, terutama di pedesaan, pinggiran kota, dan perkotaan. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak berdasarkan representasi nasional.
Data dikumpulkan secara digital. Responden dewasa 18 tahun ke atas, melek secara pengetahuan politik dan persepsi ekonomi.
"Dari studi ini mengindikasikan hampir setengah dari keluarga di Indonesia masih berjuang memenuhi kebutuhan pangan anak-anak mereka," terang Bakhrul.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.