Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Wamenkop Optimistis Kontribusi Koperasi Bisa Lebih Besar Dibanding BUMN dan Swasta 

Ferry J Juliantono menegaskan saat ini adalah momentum penting untuk kebangkitan koperasi sebagai pilar perekonomian

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Sanusi
zoom-in Wamenkop Optimistis Kontribusi Koperasi Bisa Lebih Besar Dibanding BUMN dan Swasta 
HO
Wamenkop Ferry Juliantono (kanan) dan Ketua Pengurus Koperasi TC Invest Dr Iqbal Alan Abdullah, MSc (kiri) saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Koperasi Jasa Tri Capital Investama (TC Invest) di Sentul, Bogor Jawa Barat belum lama ini 

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Wakil Menteri Koperasi Ferry J Juliantono menegaskan saat ini adalah momentum penting untuk kebangkitan koperasi sebagai pilar perekonomian Indonesia.

Dengan adanya dukungan dari pemerintah, serta kemajuan dalam digitalisasi, koperasi Indonesia memiliki peluang besar untuk bangkit dan berkontribusi lebih signifikan terhadap perekonomian nasional.

Baca juga: Wamenkop: Perpres Penyaluran Pupuk dari Produsen ke Gapoktan Akan Terbit

Ferry menyatakan optimisme bahwa kontribusi koperasi dapat lebih besar daripada BUMN dan sektor swasta, meskipun saat ini total aset koperasi Indonesia baru mencapai Rp 281 triliun, jauh di bawah BUMN yang mencapai Rp 7.000 triliun dan sektor swasta yang berkisar antara Rp 10.000 hingga Rp 20.000 triliun.

“Kita sedang memasuki era baru bagi koperasi Indonesia dan kita sangat yakin aset koperasi kita akan bisa lebih besar daripada BUMN ataupun swasta. Ini adalah tugas kita, termasuk TC Invest, untuk menaikkan aset ini,” ungkap Ferry saat memberikan sambutan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Koperasi Jasa Tri Capital Investama (TC Invest) di Sentul, Bogor Jawa Barat belum lama ini.

Baca juga: Luncurkan Koksi Kalimantan Timur, Wamenkop: Koperasi Bisa Jadi Penggerak Ekonomi Rakyat

Hadir juga dalam Rakernas TC Invest ini pengurus, pengawas dan manajemen, diantaranya Ketua Pengawas Dr Aripin, Sekretaris TC Invest Jones Sirait, Bendahara Nur Azizah Zuhriyah, General Director Agus Jamiatul Firdaus, Operasional & Legal Director M Dedi Gunawan, Business Director Adji Srihandoyo.   

Ferry Juliantono yang hadir dengan Henra Saragih, Deputi Bidang Kelembagaan dan Digitalisasi Koperasi Kementerian Koperasi yang baru sehari dilantik, menjelaskan, Koperasi TC Invest menjadi bukti lain betapa pentingnya digitalisasi koperasi. 

Hal ini menambah keyakinannya untuk semakin serius mendukung digitalisasi koperasi, antara lain dengan mengembangkan Super Apps Koperasi, termasuk pengembangan Bank Koperasi Digital untuk menggantikan Bank Umum Koperasi Indonesia  (Bukopin), serta mendukung rebranding koperasi.

Berita Rekomendasi

Ferry juga menyinggung keseriusan pemerintah membangun perkoperasian terlihat dari langkah-langkah yang sudah dan akan diambil sejauh ini, antara lain dengan memberikan wewenang kepada koperasi untuk terlibat dalam berbagai sektor dan program pemerintah, diantaranya ikut mendistribusikan pupuk bersubsidi, program Makan Bergizi Gratis dalam hal penyaluran bahan baku dan lainnya. 

Baca juga: Wamenkop Ferry Sampaikan Program Pemerintah Untuk Bangun Ketahanan Pangan Nasional

Program ini, kata Ferry, tidak hanya mengatasi stunting tapi juga menggerakkan ekonomi rakyat. Termasuk penyediaan rumah bagi rakyat atau perumahan berbasis koperasi.

“Pak Prabowo baru saja menyetujui penambahan Rp 10 triliun untuk Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) yang bisa digunakan untuk menggerakkan gerakan koperasi,” ucap Ferry.

Wamenkop Ferry berharap pelaksanaan Rakernas Koperasi TC Invest diharapkan dapat memicu langkah-langkah strategis untuk meningkatkan aset, keanggotaan, dan peran koperasi di era yang baru ini.

Ketua Pengurus Koperasi TC Invest Dr Iqbal Alan Abdullah, MSc menyampaikan harapannya untuk kebangkitan koperasi di bawah pemerintahan Prabowo-Gibran, dengan penekanan pada latar belakang yang kuat dari tokoh-tokoh penting yang berkomitmen pada pengembangan koperasi.

"Kita menaruh harapan besar koperasi akan bangkit di era ini," tutur Iqbal dalam Rakernas yang usung tema A New Era of Cooperative Towards 2045 Community Collaboration Competitive yang menandai pentingnya kolaborasi dan kompetisi dalam mengembangkan koperasi.

Dikatakannya, salah satu tantangan yang dihadapi koperasi saat ini adalah rendahnya angka keanggotaan.

"Saat ini, hanya sekitar 8,41 persen masyarakat Indonesia yang berpartisipasi sebagai anggota koperasi, jauh di bawah rata-rata global sebesar 16,31 persen," katanya.

Koperasi TC Invest beranggotakan karyawan, pelaku usaha dan pensiunan ini memiliki berbagai unit bisnis yang memberikan kemanfaatan bagi anggota: mulai dari perdagangan (TCI Mart), simpan pinjam dan TCI Syariah, Pendidikan (Asia Digital Academy), Perumahan (TCI Property), Pariwisata & Haji Umroh (Aminin Travel), Teknologi (TCI Mobile dan Juara), Peternakan (TCI Farm), securities crowdfunding (FundEx dan BPR).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas