Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ketersediaan Air Tanah di Beberapa Daerah Indonesia Masuk Zona Kritis

Yuliot Tanjung menyampaikan ketersediaan air tanah di beberapa daerah di Indonesia termasuk ke dalam zona kritis.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Ketersediaan Air Tanah di Beberapa Daerah Indonesia Masuk Zona Kritis
Dennis Destryawan/Tribunnews.com
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung di Jakarta Pusat, Rabu (8/1/2025). 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menyampaikan ketersediaan air tanah di beberapa daerah di Indonesia termasuk ke dalam zona kritis.

"Ketersediaan air tanah ada zona - zona yang harus kita perhatikan. Untuk beberapa daerah di Indonesia, termasuk zona kritis," ujar Yuliot di Jakarta Pusat, Rabu (8/1/2025).

Dia mencontohkan, di Sumatera jumlah cadangan air tanah berdasarkan cekungan berjumlah 65. Menurut Yuliot, cadangan air tanah berdasarkan cekungan ini ada air tanah yang sifatnya sangat rawan, ada cadangan air tanah yang kritis, dan cadangan air tanah yang kondisinya rusak.

Baca juga: Tak Lagi Kekeringan, 11 Desa di Wonogiri Tersalurkan Distribusi Air Bersih Goa Jomblang

"Berdasarkan pemetaan yang dilakukan oleh Kementerian ESDM kita harus memperhatikan bagaimana kita memproteksi lingkungan dan juga bagaimana kita mencukupkan kebutuhan masyarakat dan industri untuk air tanah," tambah Yuliot.

Yuliot memaparkan, yang termasuk ke dalam zona kritis ada di beberapa daerah. Misalnya, Palangkaraya, Banjarmasin, Denpasar, dan Tabanan.

"Untuk di Jawa Timur dan Jawa Tengah sebagian dalam kondisi kritis," kata Yuliot.

Berita Rekomendasi

Sedangkan, yang masuk ke dalam kategori zona rawan, di antaranya Kotabumi, Metro, Karanganyar, Boyolali, Yogyakarta, dan sejumlah daerah lainnya.

"Karawang, Bekasi, Bogor, Tangerang, Bandung, Soreang, Pekalongan, Pemalang, dan Semarang itu termasuk cadangan air tanah rusak," terang Yuliot.

Yuliot melihat pentingnya melakukan penataan dengan baik, supaya kondisi lingkungan terhindar dari terjadian penurunan, hingga menyebabkan dampak buruk terhadap lingkungan secara keseluruhan.

"Kami mengharapkan cadangan air tanah tidak dieksplorasi secara berlebihan," terang Yuliot.

 

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas