Bulog Diminta Serap 3 Juta Ton Beras Petani untuk Cadangan Nasional
Perum Bulog diminta menyerap 3 juta ton gabah setara beras hingga April 2025 mengikuti arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perum Bulog diminta menyerap 3 juta ton gabah setara beras hingga April 2025 mengikuti arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
Bulog diminta menyerap Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp 6.500 per kg.
"Hari ini kita sepakat menyerap beras hingga April 2025 sebanyak 3 juta ton setara beras," kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam Rapat Koordinasi dan Penandatanganan Komitmen Bersama Serap Gabah Petani di Jakarta, dikutip dari siaran pers pada Jumat (31/1/2025).
Amran mengatakan bahwa Indonesia akan mendapatkan surplus produksi beras pada Maret mencapai 2,9 juta ton dan pada April meningkat menjadi 4 juta ton.
"Kami berharap 3 juta ton ini bisa terserap sepenuhnya," ujar Amran.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menambahkan bahwa penyerapan beras sebanyak 3 juta ton ini akan digunakan untuk meningkatkan cadangan beras nasional.
Saat ini, stok cadangan nasional di Bulog ada di kisaran angka 1,9 juta hingga 2 juta ton.
"Perintahnya adalah menyerap 3 juta ton, sehingga dalam waktu 3-4 bulan ke depan, total stok di Bulog akan mencapai 5 juta ton,” kata Arief.
Pemerintah pun telah menyediakan anggaran sebesar Rp 16 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk mendukung penyerapan gabah ini.
Selain itu, guna meningkatkan penyerapan, pemerintah juga menyesuaikan derajat sosoh dari 100 persen menjadi 95 persen.
Selama ini, ketentuan derajat sosoh 100 persen dinilai menjadi tantangan bagi petani yang ingin berasnya terserap oleh Bulog.
Baca juga: Bulog Butuh Dana Hampir Rp 57 Triliun untuk Kelola 4,7 Juta Ton Beras di 2025
Derajat sosoh pun disesuaikan. Amran bilang penyesuaian ini tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas beras. “Nggak berpengaruh sama kualitas. Itu masih bagus,” ujar Amran.
Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi (Perpadi) Sutarto Alimoeso mengatakan bahwa tingkat derajat sosoh 95 persen memiliki kualitas yang baik.
Secara teknis perberasan, kata dia, makin tinggi derajat sosoh, kandungan vitaminnya akan berkurang.
Baca juga: Bulog Telah Serap 535 Ribu Ton Beras Petani, Panen Diprediksi 2 Pekan Lagi
Namun, untuk penyimpanan dalam jangka waktu yang lama, tingkat derajat sosoh yang tinggi memang lebih baik.
"Jadi 95 persen saya kira sudah sangat baik. Jadi nanti yang (beras) kecil-kecil pun bisa mampu langsung untuk setor ke Bulog sehingga insya Allah menuju 3 juta itu kita bisa lakukan,” kata Sutarto
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.