Digitalisasi Menembus Tameng Pasar Tradisional, Manfaat Besar Transaksi QRIS
Transaksi QRIS bagi Sri Maryati tak hanya memberikan kemudahan, tapi ciptakan rezeki tambahan sebagai pedagang busana pengantin di Pasar Beringharjo
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Endra Kurniawan

TRIBUNNEWS.COM - “Bayar bros Rp 5 ribu saja bahkan tinggal pindai barcode.”
Begitulah celetuk Sri Maryati, pemilik kios busana pengantin di Pasar Beringharjo, Yogyakarta.
Sri Maryati mengungkap begitu besarnya manfaat transaksi pembayaran digital bernama Quick Response Code Indonesian Standard alias QRIS.
Perempuan yang sebentar lagi menginjak lanjut usia (lansia) ini bahkan tak mau ketinggalan dengan teknologi masa kini.
Total enam buah papan gambar garis-garis horizontal bervariasi terpampang di atas etalase kiosnya.
Di sekitarnya berderet aneka busana pengantin Jawa hingga modern.
Turut menjuntai indah berlembar-lembar bahan kain jarik, beludru dan warna-warni brokat menyita pandangan mata pengunjung yang melintas gang sempit sekitar kios.
Sri Maryati yang tak jauh berdiri dari kiosnya menunjukkan satu dari enam papan kode batang sembari memamerkan senjata yang ia andalkan beberapa tahun terakhir.
Ya, pemilik kios busana pengantin di Pasar Beringharjo, itu dengan semangat menggebu berkisah bagaimana transaksi pembayaran dimudahkan lewat papan kode batang bernama QRIS.
Bagi Sri dengan berjualan busana pengantin di Pasar Beringharjo hingga kini usaha bisnisnya berkembang pesat.
Ia kini memiliki 11 tempat usaha yang menjual berbagai produk, seperti blangkon, kain pengantin, lurik, brokat, beludru, dan gaun pengantin dengan harga Rp.5.000 hingga Rp5 juta. Produknya diminati oleh pelanggan dari dalam dan luar negeri, seperti Suriname, Aljazair, Malaysia, dan Singapura.
Baca juga: Tak Lekang oleh Zaman, Jubah Pengantin Sri Maryati Terbang Sampai Luar Negeri
Rezeki Berhadiah
Awalnya, wanita berusia 57 tahun ini mengandalkan transaksi tunai dan transfer bank. Namun, sebagai agen BRILink, ia mulai mengenal sistem pembayaran digital.
Nasabah yang awalnya melakukan transfer tunai atau setor tunai, perlahan beralih ke metode yang lebih praktis.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.