Vaksin AstraZeneca Aman untuk Usia 18 Tahun ke Atas, Juli Vaksinasi di Seluruh Puskesmas DKI
Kementerian Kesehatan memastikan, vaksin AstraZeneca aman digunakan bagi usia 18 ke atas. Rencananya, Juli 2021 vaksinasi digelar di Puskesmas DKI.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan memastikan, vaksin AstraZeneca aman digunakan bagi usia 18 ke atas.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi, menekankan, vaksin tersebut aman karena sudah lolos tahap pengujian dan merupakan rekomendasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
“Vaksin AstraZeneca sudah terbukti aman digunakan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Jenis vaksin yang disediakan pemerintah adalah jenis vaksin yang baik untuk menciptakan anti-bodi dalam tubuh. Masyarakat diimbau untuk segera divaksinasi tanpa memilih jenis vaksin,” katanya, Kamis (10/6/2021).
Baca juga: 1,5 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca Tiba di Indonesia
Baca juga: 400 Ribu Dosis Vaksin AstraZeneca Kedaluwarsa Akhir Juni 2021
Vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat usia 18 tahun ke atas telah dimulai sejak Rabu (9/10/2021) di Provinsi DKI Jakarta, untuk mempercepat proses vaksinasi dan membentuk kekebalan imunitas kepada masyarakat.

Nadia melanjutkan, vaksinasi bagi masyarakat usia 18 tahun ke atas untuk sementara dilakukan hanya di Provinsi DKI Jakarta.
Vaksinasi melibatkan Unit Pelaksanan Teknis (UPT) Vertikal Kemenkes seperti di antaranya Puskesmas, rumah sakit dan Kantor Kesehatan Pelabuhan di DKI Jakarta.
“Kegiatan ini bisa menjadi contoh bagi provinsi lain untuk menekan meningkatnya kasus Covid-19, dengan tidak meninggalkan prioritas vaksinasi kepada lansia” katanya.
Baca juga: WHO Puji Program Vaksinasi Covid-19 di Indonesia
Baca juga: Kasus Covid di Jakarta Melonjak, Wagub DKI Minta Masyarakat Hati-hati Meski Sudah Divaksin
Rencananya, Juli 2021 vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat usia 18 tahun ke atas akan dilakukan di seluruh UPT Vertikal Kemenkes di DKI Jakarta.
Berdasarkan data yang masuk ke Kemenkes sampai tanggal 6 Juni 2021, persentase kasus positif di Provinsi DKI Jakarta selama satu pekan terakhir sebesar 7,62 persen (Iebih dari 5 persen). Hal ini menunjukkan bahwa transmisi penularan penyakit di Provinsi DKI Jakarta masih cukup tinggi.

“Penting untuk segera menekan dan mengendalikan kasus Covid-19 di Provinsi DKI Jakarta, salah satunya dengan mencapai herd immunity melalui pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dengan cakupan tinggi dan merata,” ujar Nadia.
Tidak hanya bagi warga dengan KTP DKI Jakarta, vaksinasi ini berlaku bagi masyarakat usia 18 tahun ke atas yang sering beraktifitas di DKI Jakarta.
Masyarakat hanya perlu mendatangi Puskesmas dan rumah sakit yang ada di DKI Jakarta untuk divaksin Covid-19.
Nadia meminta masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak dengan orang lain, dan melakukan vaksinasi kalau sudah waktunya.
Menlu Retno Marsudi mengatakan, pemerintah terus berikhtiar dan bekerja keras mengamankan pasokan vaksin untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Dikatakannya, ikhtiar ini bukan hal yang mudah untuk dilakukan di masa pandemi di mana pasokan vaksin masih terbatas, sementara kebutuhan dunia akan vaksin sedemikian besarnya.
“Kita semua memahami, bahwa vaksin adalah salah satu ikhtiar penting dan krusial dalam upaya menekan laju penyebaran virus Covid-19," ujar Menlu Retno Marsudi, saat menerima sebanyak 1,5 juta dosis vaksin Astra Zeneca melalui jalur multilateral Covax Facility pada Kamis (10/6/2021).
Sementara itu, sebanyak satu juta vaksin Sinopharm tiba di tanah air, Jumat (11/6/2021).
Ini merupakan kedatangan vaksin tahap ke-16. Vaksin dibawa menggunakan pesawat angkut Garuda Indonesia ini tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Dengan tambahan 1 juta dosis ini, Indonesia telah memperoleh 2 juta dosis vaksin yang digunakan untuk vaksinasi Gotong Royong.
Sebelumnya pada Kamis (10/6/2021) malam, juga telah datang 1.504.800 dosis vaksin AstraZeneca melalui jalur multilateral, COVAX Facility.
Sehingga, Indonesia telah mengamankan 94.728.400 dosis vaksin, dengan rincian vaksin Sinovac (84.500.000 dosis), AZ COVAX Facility (8.228.400 dosis) dan Sinopharm (2 juta dosis).
Indonesia saat ini menggunakan tiga jenis vaksin, yaitu Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm.
Ketiga vaksin itu telah memperoleh Emergency Use Listing atau EUL dari WHO, hingga telah memenuhi persyaratan internasional dalam hal kualitas, keamanan, dan efektivitasnya untuk digunakan pada masa darurat Kesehatan. (Tribun Network/Rina Ayu/Hasanah Samhudi)